DPR Kecewa Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf menilai keputusan ini menjadi pembelajaran bagi Indonesia dalam menggelar kompetisi olahraga tingkat dunia.

Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama

Terbit 30 Mar 2023 03:50 WIB,

Waktu baca ±1 menit

Delegasi FIFA mengukur jalan saat meninjau Stadion Si Jalak Harupat di Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/3/2023). Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka meninjau kesiapan Stadion Stadion Si Jalak Harupat yang ditunjuk sebagai salah satu tempat bertanding bagi tim yang berlaga pada ajang Piala Dunia U-20 pada Mei 2023. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.

tirto.id - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf menyatakan kecewa lantaran Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Keputusan itu dinilai sangat berat bagi penggemar sepakbola Tanah Air.

FIFA memutuskan Indonesia batal jadi tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023. Keputusan ini diambil setelah pertemuan Presiden FIFA Gianni Infantino dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Doha, Qatar, Rabu (29/3/2023) waktu setempat.

"Jujur, saya sedih dan kecewa akan keputusan ini," kata Dede saat dihubungi reporter Tirto, Kamis (30/3/2023).

Meski begitu, Dede menegaskan Indonesia haru menerima keputusan tersebut. Di sisi lain, ia mengapresiasi upaya Ketua Umum PSSI Erick Tohir dan kawan-kawan dalam melobi FIFA.

"Masih juga berharap sebelum keputusan mengganti lokasi tuan rumah ditetapkan, sebaiknya tetap lakukan pendekatan kepada FIFA. Agar Timnas kita jangan di-banned atau didegradasi," ucap Dede.

Politikus Partai Demokrat itu mengatakan keputusan FIFA itu akan manjadi pelajaran ke depan bagi Indonesia dalam menggelar kompetisi olahraga tingkat dunia.

"Harus dipelajari segala konsekuensi sebelumnya masak-masak," tutur Dede.

Lebih lanjut, Dede mengatakan hal yang perlu dievaluasi ke depan yaitu semua pejabat agar berhati-hati membuat pernyataan di ruang publik. Sebab, pernyataan yang salah dapat memupus harapan timnas Indoensia berlaga di kompetisi sepakbola dunia.

"Catatan juga untuk semua pejabat agar hati-hati dalam mengeluarkan statement yang akan berdampak terhadap hilangnya harapan putra bangsa berlaga membela tanah air di [bidang] olahraga," pungkas Dede.