tirto.id - Kepala Dishub Kota Depok Dadang Wihana membantah kabar bahwa Wali Kota Depok Mohammad Idris Abdul Shomad sedang mengaransemen lagu untuk diputar di setiap rambu lampu lalu lintas (lalu lintas).
"Pak Wali [Abdul Shomad] tidak ada aransemen lagu. Saya tegaskan tidak ada aransemen lagu," kata Dadang kepada reporter Tirto, Senin (15/7/2019).
Dadang meminta rencana Pemkot Depok memutar lagu di setiap lampu merah, yang masuk dalam program Joyful Traffic Management (JoTRAM), itu tidak disalahpahami oleh publik.
Program tersebut, kata dia, merupakan konsep bernuansa seni dan merupakan salah satu bagian kecil dari upaya penataan lalu lintas dengan menyiarkan pesan-pesan soal pentingnya tertib dalam berkendara.
"Berupa lagu-lagu berisi pesan tiblantas [tertib lalu lintas] atau ajakan tiblantas. Pesan-pesan itu diputar pada saat lampu merah menyala antara 45 sampai dengan 60 detik," ujar dia.
Dadang menjelaskan program tersebut bertujuan membuat pengendara lebih waspada. Kegunaan lainnya, sebagai penanda bagi penyeberang jalan.
"Jika pesan itu berbunyi [lewat pengeras suara], penyeberang bisa jalan," ujar dia. "Ada juga yang memakai bunyi-bunyian."
Dadang menambahkan program serupa telah diterapkan di beberapa kota besar. Meski demikian, kata dia, Pemkot Depok masih mengkaji pelaksanaan program itu.
"Ide ini dicoba dikaji dari sisi manfaat dan keselamatan dalam berlalu-lintas," kata Dadang.
Sebelumnya, Kabid Bimkestib Dishub Kota Depok, Agus Tamim mengatakan, rencana Pemerintah Kota Depok memutar musik di lampu merah untuk mengurangi stres pengendara akan segera dilaksanakan.
Namun, berbeda dari pernyataan atasannya, Agus menyebut, di antara lagu yang diputar adalah ciptaan Wali Kota Depok, Abdul Shomad. Dia juga menyatakan tidak ada lagu dangdut yang akan diputar di lampu merah.
"Terutama ciptaan Pak Wali Kota, ini lagi diaransemen, salah satunya itu. Kami dapatkan informasi seperti itu. Selain itu, musik-musik Betawi. Kalau dangdut, nanti pada joget lagi," ujar dia.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Addi M Idhom
