tirto.id - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyusun rencana rekayasa lalu lintas untuk mencegah kemacetan di sejumlah ruas jalan saat perhelatan Asian Games berlangsung Agustus mendatang.
Hal tersebut dikemukakan oleh Kepala Dishub Andri Yansyah. Menurut Andri, pihaknya akan memberlakukan sistem buka tutup jalur yang akan dilalui para atlet menuju venue Asian Games.
"Itu yang kami lakukan, buka tutup jalur yang dilalui atlet. Ada delapan yang menuju vanue. Sudah ada gambaran lengkapnya," kata Andri usai rapat di gedung DPRD, Jakarta Pusat, Rabu (18/4/2018).
Kendati demikian, ia belum menjelaskan rencana detail rekayasa lalu lintas tersebut. Namun Andri menegaskan, Kecepatan (jarak tempuh) dari wisma ke vanue itu 30 menit.
Hal itu juga dilakukan untuk memenuhi ketentuan Dewan Olimpiade Asia, yakni waktu tempuh maksimal 35 menit dari wisma atlet Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan.
"Kami mencari skema, rekayasa, supaya yang menjadi syarat terutama ini betul-betul bisa terpenuhi. Kalau tidak, malu kami," ujarnya menambahkan.
Mantan Camat Jatinegara itu juga berkelakar bahwa kemacetan di Jakarta dapat membuat para atlet mengeluh sebelum bertanding. Lantaran itu lah, agar perhelatan Asian Games menjadi lebih fair, upaya untuk meminimalisir waktu tempuh ke venue Asian Games perlu dilakukan.
"Bagaimana ketercapaian atlet menuju, pergi dan pulang, itu di bawah 30 menit. Karena kalau seumpamanya 1 jam dia (atlet) mengeluh 'gue capek di jalan'," tuturnya.
Selain rekayasa lalu lintas, opsi meliburkan sekolah untuk mengurangi kepadatan lalu lintas saat Asian Games sebelumnya juga diajukan. Namun, hingga saat ini, hal tersebut belum mendapat persetujuan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yandri Daniel Damaledo
