Bagi ribuan santri Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah, Medan, Sumatera Utara, menjalankan ibadah puasa Ramadan di pondok pesantren menjadi kesan tersendiri. Jauh dari keluarga tak menyurutkan niat dan semangat mereka untuk beribadah dan menuntut ilmu.
Pesantren yang mengajarkan ilmu pengetahuan umum dan agama, memiliki santri dari berbagai daerah diluar Sumatera Utara seperti Aceh, Jambi, Riau, bahkan juga dari luar Indonesia yakni Thailand.
Tadarus massal merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan di pesantren itu, seusai Salat Zuhur dan Ashar berjamaah para santri membentuk lingkaran sambil berhadap-hadapan membaca Alquran tidak kurang dari 30 menit.
Para santri laki-laki berada di lantai pertama dan santri perempuan berada di lantai dua dengan dibimbing masing-masing ustaz dan ustazah.
Kegiatan yang telah dilaksanakan sejak bertahun-tahun setiap bulan Ramadan, selain untuk memahami kandungan isi Alquran juga sebagai salah satu cara mempererat silaturahmi sesama santri.
Untuk melatih kemampuan berbahasa mereka, sehari-hari para santri berkomunikasi menggunakan Bahasa Arab dan Inggris yang kelak akan menjadi manfaat besar selesai menimba ilmu di Ar-Raudhatul Hasanah.
Saat ini total santri yang belajar di pesantren itu sebanyak 2.750 orang terdiri dari santri Madrasah Tsanawiyah (setingkat SMP) dan Madrasah Aliyah (setingkat SMA).
Rindu suasana rumah, bertatap muka dengan orang tua dan keluarga harus mereka lawan demi sebuah cita-cita besar yakni kesuksesan.
Foto dan Teks: Irsan Mulyadi
Pesantren yang mengajarkan ilmu pengetahuan umum dan agama, memiliki santri dari berbagai daerah diluar Sumatera Utara seperti Aceh, Jambi, Riau, bahkan juga dari luar Indonesia yakni Thailand.
Tadarus massal merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan di pesantren itu, seusai Salat Zuhur dan Ashar berjamaah para santri membentuk lingkaran sambil berhadap-hadapan membaca Alquran tidak kurang dari 30 menit.
Para santri laki-laki berada di lantai pertama dan santri perempuan berada di lantai dua dengan dibimbing masing-masing ustaz dan ustazah.
Kegiatan yang telah dilaksanakan sejak bertahun-tahun setiap bulan Ramadan, selain untuk memahami kandungan isi Alquran juga sebagai salah satu cara mempererat silaturahmi sesama santri.
Untuk melatih kemampuan berbahasa mereka, sehari-hari para santri berkomunikasi menggunakan Bahasa Arab dan Inggris yang kelak akan menjadi manfaat besar selesai menimba ilmu di Ar-Raudhatul Hasanah.
Saat ini total santri yang belajar di pesantren itu sebanyak 2.750 orang terdiri dari santri Madrasah Tsanawiyah (setingkat SMP) dan Madrasah Aliyah (setingkat SMA).
Rindu suasana rumah, bertatap muka dengan orang tua dan keluarga harus mereka lawan demi sebuah cita-cita besar yakni kesuksesan.
Foto dan Teks: Irsan Mulyadi