Menuju konten utama
3 Agustus 2014

Darah Seni dan Lawak yang Mengalir di Tubuh Mamiek Prakoso

Peran pembantu.
Berpolah lucu dengan
serbet di bahu.

Darah Seni dan Lawak yang Mengalir di Tubuh Mamiek Prakoso
Mamiek Prakoso dikenal dengan nama Mamiek Podang karena rambutnya yang khas: berwarna kuning di bagian atas telinga kiri dan kanannya. Darah seni Mamiek turun dari sang ayah, Ranto Edi Gudel, seorang pelawak dan seniman serba bisa.

Mamiek dikenal lewat kata “makbedunduk” dan “makjegagik”, yang memiliki arti sekonyong-konyong atau tiba-tiba. Ia tergabung dalam Srimulat yang didirikan Teguh Slamet Rahardjo pada 1950 di Solo—sebuah grup lawak yang menggambarkan subkultur Jawa, dengan gaya bercanda yang cerdas. Mamiek Prakoso meninggal pada 3 Agustus 2014, tepat hari ini 4 tahun lalu.

Baca juga artikel terkait TIRTWO atau tulisan lainnya

tirto.id - Humaniora
Penulis: Widia Primastika
Editor: Ivan Aulia Ahsan