tirto.id - Presiden Joko Widodo meninjau bencana alam di Adonara, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Jumat (9/4/2021). Jokowi mengatakan, setidaknya 71 orang meninggal dan 5 orang hilang akibat bencana siklon Seroja. Ia pun bilang akan merelokasi warga di Adonara ke lokasi lain seperti saat meninjau Lembata, NTT.
"Saya tadi sama seperti yang di Lembata, lokasi yang ada sekarang ini akan kami geser, kami pindahkan, direlokasi yang nanti segera ditetapkan oleh bupati dan gubernur, tapi yang jelas kementerian PU siap untuk membangun rumahnya, secepat-cepatnya," kata Jokowi di Adonara, NTT, Jumat (9/4/2021).
Jokowi lantas mengingatkan agar warga menjaga protokol kesehatan. Ia melihat masyarakat cukup banyak berkumpul saat peninjauan. Ia meminta agar kasus COVID-19 tidak meningkat akibat mengungsi.
"Saya melihat yang berkumpul di sini banyak sekali, hati-hati protokol kesehatan semua pakai masker, ya, agar yang namanya Covid-19 tidak semakin menyebar di mana-mana utamanya di Nusa Tenggara Timur," kata Jokowi.
Sebelum mengunjungi Adonara, Jokowi meninjau proses penanganan korban bencana di Lembata, NTT. Dalam peninjauan itu, Jokowi menerima laporan 163 orang meninggal dunia dan 45 orang hilang di NTT akibat siklon Seroja. Mantan Walikota Solo itu sudah meminta agar segera dilakukan pencarian meski ada tantangan.
"Tadi sudah saya perintahkan agar terus dicari dan ditemukan yang masih hilang 45 orang," kata Jokowi.
Kemudian, Jokowi meninjau pelaksanaan pengungsian di Lembata. Ia memastikan logistik terpenuhi meski jumlah pengungsi tidak begitu banyak.
Jokowi juga berbicara dengan pemerintah daerah baik Bupati Lembata maupun Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat untuk merelokasi korban.
"Tadi sudah saya berbicara dengan gubernur NTT dan juga dengan Bupati Lembata nanti dengan persetujuan masyarakat lokasi ini akan dipindahkan, akan direlokasi dan secepatnya akan dibangun dalam waktu yang secepat-cepatnya," kata Jokowi.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz
