Masuk tirto.id
tirto.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menceritakan pengalaman penunjukannya sebagai Menkeu menggantikan Sri Mulyani Indrawati. Ia menyebut, proses pemilihan itu karena analisis dirinya terkait aksi demo besar-besaran beberapa waktu lalu.
Menurut mantan Ketua Dewan Komisioner LPS tersebut, demonstrasi terjadi karena masyarakat merasakan ketidakpuasan pemerataan ekonomi.
"Waktu ekonominya melambat, rakyat susah, turunlah demo besar-besaran. Demo yang terjadi sebulan lebih yang lalu itu karena dampak dari ekonomi yang melambat secara signifikan," papar Purbaya dalam acara Investor Daily Summit 2025 di Jakarta, Kamis (9/10/2025).
Purbaya juga mengaku sempat 'menakut-nakuti' Presiden Prabowo Subianto dengan adanya pergantian kekuasaan apabila arah kebijakan ekonomi tidak segera diubah.
"Dan mungkin Bapak-Ibu sekarang sudah senang, sudah optimis lagi. (Tapi) Pada waktu itu ancamannya serius, kalau kita tidak merubah arah kebijakan ekonomi pada waktu itu atau sekarang kita akan terus mengalami demo dari minggu ke minggu, semakin lama, semakin parah," tambahnya.
Menurut Purbaya, jika aksi demonstrasi meluas dan tidak ada perbaikan kebijakan, maka pada Februari 2026 bisa terjadi pergantian kekuasaan yang sangat merugikan masyarakat. Perhitungan tersebut pun mendapat atensi oleh Presiden Prabowo. Setelahnya, Purbaya diminta untuk memperbaiki situasi ekonomi.
"Makanya saya dimasukin (ke kabinet). Ayo lo betulin. Yaudah, kita betulin sedikit-sedikit," paparnya.
Purbaya juga beri bocoran bahwa beberapa hari sebelum ditunjuk sebagai Menkeu, dirinya sempat diundang ke kediaman Presiden Prabowo di Hambalang, Jawa Barat selama tiga hari. Di sana, Purbaya dan sejumlah pejabat melakukan rapat dengan Presiden.
"Waktu ketemu, rapatnya berlima. Begini, begini saya bilang tadi, saya takut-takuti, 'Februari Pak (pergantian kekuasaan) 'Oh gitu ya?' Nah itu, recipe to my success, kita takut-takutin dia," ungkap Purbaya.
Penulis: Natania Longdong
Editor: Hendra Friana
