tirto.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika RI mengonfirmasi informasi temuan WHO soal vaksin palsu yang beredar di Indonesia adalah tidak benar alias hoaks.
Sebelumnya, beredar sebuah tangkapan layar artikel berita berisi informasi yang menyatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan vaksin COVID-19 palsu dan salah satunya telah beredar di Indonesia.
"Faktanya informasi tersebut tidak benar," menurut rilis pers dari Satgas COVID-19, Senin (23/8/2021) yang melansir dari pernyataan Kominfo.
Dalam situs resminya, WHO menyebutkan mendapat laporan adanya vaksin palsu pada Juli dan Agustus 2021. Vaksin yang dipalsukan yakni COVISHIELD buatan India.
Namun, tidak menyebut vaksin palsu tersebut beredar di Indonesia. WHO menyebutkan negara yang terdeteksi beredar produk vaksin palsu tersebut adalah Uganda dan India.
Hati-hati dengan informasi terkait kesehatan yang beredar tidak melalui kanal-kanal resmi, seperti postingan di media sosial atau broadcast pesan di aplikasi chatting.
Cek kebenaran sebuah informasi dengan:
1. Kirim pesan WhatsApp ke Chatbot Mafindo ke nomor 085921600500
2. Cek di situs Kementerian Kominfo di https://komin.fo/inihoaks atau https://turnbackhoax.id dan https://cekfakta.com.
3. Cek dan buktikan hoaks terkait COVID-19, kunjungi https://s.id/infovaksin
Untuk informasi terkait COVID-19 kunjungi situs resmi Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional https://covid19.go.id dan https://s.id/infovaksin.
Editor: Iswara N Raditya
