tirto.id - Ketua DPP Gerindra, Ahmad Riza Patria menyatakan, cawapres pendamping Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto akan ditentukan setelah bertemu dengan Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, pada 24 Juli 2018 nanti.
"Karena Demokrat masih ingin AHY [Agus Harimurti Yudhoyono] jadi cawapres," kata Riza, di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (20/7/2018).
Riza menyatakan, pertemuan tersebut bisa juga menjadi ajang mematenkan koalisi antara Gerindra dan Demokrat di Pilpres 2019 mendatang.
"Ya bisa [mematenkan koalisi]. Kemarin kan direncanakan ketemu tapi Pak SBY kan harus istirahat. Tapi Pak Prabowo tetap jenguk Pak SBY sebagai bentuk perhatian kami," kata Riza.
Sebab, menurut Riza, dalam pertemuan antara SBY dengan Prabowo mendatang akan membahas tentang format koalisi dan pemilihan cawapres, terutama pandangan dari Demokrat.
"Kami ingin dengar, selama ini disampaikan AHY punya segmen pasar pemilih pemula, pemilih muda, pemilih milenial cerdas pintar ganteng itu kan selama ini disampaikan," kata Riza.
Kemudian, kata Riza, Gerindra akan mempertimbangkan sosok Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) setelah mendengar penyampaian SBY dan Demokrat. Khususnya pertimbangan nilai tambah bagi Prabowo jika berdampingan dengan AHY.
"Sebagaimana juga kami diskusi dengan partai lain, Kalau Pak Zulhas [Ketum PAN Zulkifli Hasan] jadi cawapres, apa sih nilai tambahnya sebagai ketua MPR, ketua partai dan pernah jadi menteri dsb," kata Riza.
Perihal ini, Wakil Ketua Umum Demokrat, Syarifudin Hasan menyatakan, partainya akan melabuhkan dukungan kepada siapapun yang siap mengambil AHY sebagai cawapres.
"Pada intinya fokus kami mengusung Mas AHY sebagai cawapres. Yang lain boleh capres, tapi kami cawapres," kata Syarifudin kepada Tirto, Jumat (20/7/2018).
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Alexander Haryanto
