Masuk tirto.id
tirto.id - Kepala Badan Pengatur Badan Usaha Milik Negara (BP BUMN), Dony Oskaria, siap menyambut baik Program Magang Nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Dengan begitu, dia memastikan perusahaan pelat merah akan dilibatkan dalam pelaksanaannya.
“Kami dukung program ini, BUMN-BUMN akan terlibat di dalam proses magang ini akan libatkan seluruh BUMN kita,” kata Dony di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/10/2025).
Diketahui, pendaftaran Magang Nasional ini bisa dilakukan melalui situs resmi milik Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) bernama maganghub.kemnaker.go.id. Pendaftaran juga sudah dibuka sejak 7 Oktober 2025.
“Pendaftaran di Kemnaker, silahkan di cek, intinya BUMN siap support ini memberikan kesempatan seluruh masyarakat untuk bisa ikut proses magang di BUMN,” terangnya.
Dony berharap agar program ini membantu para lulusan baru atau fresh graduate dalam mengemban pengalaman kerja baru. Lalu, Dony juga memastikan pihaknya menyediakan banyak pilihan lowongan magang dari BUMN untuk para calon peserta magang.
“Intinya kami menyiapkan tempat untuk magang di BUMN, doakan mudah-mudahan transformasi BUMN berjalan cepat. Kami ingin BUMN kita berjalan dengan sehat,” tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli, mengungkap jumlah perusahaan yang sudah mulai mengunggah lowongan magang di situs resmi maganghub.kemnaker.go.id mencapai sebanyak 843 perusahaan. Data ini terhitung sejak pendaftaran dibuka pada 7 Oktober 2025 lalu.
“Jadi sekarang itu sudah 843 perusahaan yang memposting lowongan magang. Sampai tanggal 10 (Oktober 2025). Kemudian mulai hari ini para calon peserta magang bisa melihat, memilih akan magang dimana,” katanya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (8/10/2025).
Lebih lanjut, dia menjelaskan calon peserta magang bisa memilih lowongan di perusahaan pilihannya di mana saja. Lalu, setiap calon peserta juga diperbolehkan untuk memilih tiga alternatif tempat magang yang diinginkan.
Yassierli mengatakan langkah-langkah itu merupakan pendaftaran fase pertama. Pihaknya membuka peluang adanya fase atau batch berikutnya, namun itu semua bergantung pada evaluasi dari pelaksanaan batch pertama.
Yassierli juga memastikan para peserta magang nantinya mendapatkan uang saku dari pemerintah. Adapun uang saku itu berbasis upah minimum kota kabupaten (UMK).
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Bayu Septianto
