tirto.id -
Bank Sentral Finlandia, Bank of Finland (BoF), mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi global tidak menunjukkan tanda-tanda akan mengalami perbaikan pada beberapa tahun ke depan dan mencatat bahwa pertumbuhan pada 2015 merupakan yang paling lambat sejak 2009.
BoF mengatakan pada Senin waktu setempat, (22/3/2016), hal tersebut ditunjukkan oleh "kinerja mengecewakan" dari negara-negara berkembang yang dikaitkan dengan alasan rendahnya harga minyak dunia.
Di antara negara-negara BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok dan Afrika Selatan), Rusia dan Brasil pada khususnya tergelincir ke dalam resesi yang mendalam, kata BoF.
Pertumbuhan global pada 2016 diprediksi akan mencapai 2,8 persen, hampir pada tingkat yang sama dari 2015. Angka ini akan menjadi meningkat menjadi 3,2 persen pada 2017-2018, ketika proses pemulihan ekonomi di negara-negara berkembang diperkirakan meningkat.
Untuk Amerika Serikat dan Uni Eropa, yang mencakup 19 negara anggota zona euro, serta Swedia, Denmark dan Inggris, BoF memperkirakan pertumbuhan yang lebih moderat.
BoF menurunkan tingkat pertumbuhan Amerika Serikat pada 2016 menjadi 2,2 persen dari 3,0 persen pada perkiraan sebelumnya, dan di Uni Eropa dari 1,8 persen menjadi 1,4 persen, demikian laporan Xinhua seperti dikutip oleh kantor berita Antara.
