Profil Jairo Riedewald & Benarkah Ingin Bela Timnas Indonesia?

Pemain Crystal Palace Jairo Riedewald dikabarkan ingin bergabung dengan Timnas Indonesia, benarkah?

Kontributor: Ahmad Yasin

Terbit 1 Feb 2024 14:57 WIB,

Waktu baca ±4 menit

Jairo Riedewald dari Crystal Palace selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester City dan Crystal Place di stadion Etihad di Manchester, Inggris, Sabtu, 18 Januari 2020. (AP Photo/Rui Vieira)

tirto.id - Jairo Riedewald menjadi pemain keturunan yang santer diberitakan ingin memperkuat Timnas Indonesia. Pemain berpaspor Belanda itu saat ini tengah membela klub EPL, Crystal Palace. Berikut biodata Jairo Riedewald, akun Instagram, hingga harga di transfermarkt.

Ketertarikan Jairo Riedewald untuk merapat ke Timnas Indonesia memang telah tersebar di media sosial. Kendati begitu, hal tersebut baru sebatas keinginan Jairo Riedewald. Belum ada respons atau konfirmasi dari pihak PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia.

Sejauh ini, Timnas Indonesia telah memiliki sejumlah pemain keturunan yang sudah resmi menjadi WNI. Terdapat nama Jordi Amat (Johor Darul Ta'zim/Malaysia), Shayne Pattynama (Viking FK), hingga Sandy Walsh (KV Mechelen).

Sebagian pemain keturunan sudah tampil bersama Timnas Indonesia di Piala Asia 2024. Jika Jairo Riedewald bergabung dengan Garuda, maka ia berpotensi menjadi opsi skuad asuhan Shin Tae-yong jelang melakoni Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Profil Jairo Riedewald Pemain Crystal Palace Keturunan Indonesia

Jairo Riedewald merupakan pemain yang kini membela Crystal Palace, klub Liga Inggris 2023-24. Ia lahir pada 9 September 1996 di Haarlem, Belanda. Jairo diketahui memiliki darah Indonesia dari garis ibu, sedangkan ayahnya adalah keturunan Suriname.

Sebelum berlabuh di kompetisi teratas sepak bola Inggris, Jairo Riedewald menghabiskan sebagian besar kariernya di tanah kelahiran, Belanda. Jairo mengawali perjalanannya sebagai pesepakbola dengan menjadi bagian dari Haarlem Youth pada 2007.

Jairo Riedewald berada di Haarlem Youth selama 1 tahun. Memasuki 2008, Jairo pindah ke Ajax Youth. Ia secara berangsur-angsur mulai dipromosikan ke jejang tim yang lebih tinggi. Pada 2011, Jairo masuk di Ajax U17. Kemudian, ia naik ke tim U19 pada 2013.

Pada 14 Desember 2013, Jairo Riedewald berkesempatan untuk masuk ke dalam daftar tim utama Ajax Amsterdam saat menghadapi SC Cambuur di Eredivisie. Debut Jairo dicatatkan pada 19 Desember 2013 saat Ajax bertandang ke markas VV IJsselmeervogels di Piala KNVB.

Debut Jairo Riedewald bersama Ajax Amsterdam berakhir manis. Ia masuk ke lapangan dengan menggantikan Daley Blind menit ke-73. Pada akhir laga, Ajax Amsterdam berhasil menang telak dengan skor 3-0.

Jairo Riedewald tidak membutuhkan waktu lama untuk terus jadi andalan skuad senior Ajax Amsterdam. Pada 2014, ia mulai rutin bermain dengan Ajax, termasuk ketika debut di Liga Europa pada 27 Februari 2014 saat melawan RB Salzburg.

Frank De Boer, pelatih Ajax Amsterdam saat itu, menempatkan Jairo Riedewald di pos bek tengah mulai musim 2015/2016. Ia menggantikan Niklas Moisander yang hengkang dari Ajax.

Jairo Riedewald menjalani 93 pertandingan bersama Ajax Amsterdam. Ia mencatatkan 3 gol dan 3 assist dengan klub berjuluk De Godenzonen itu. Jairo juga turut berkontribusi pada keberhasilan Ajax Amsterdam menjuara Liga Belanda 2013-14.

Usai ditempa di Ajax Amsterdam, Jairo Riedewald memutuskan pindah ke Liga Inggris. Kepindahan Jairo terjadi pada 2017 dengan merapat ke Crystal Palace via mahar 9 juta euro (Rp153 miliar kurs saat ini).

Bersama Crystal Palace, Jairo Riedewald telah menjadi andalan di tim utama. Ia bisa menempati lebih dari satu posisi, entah di lini belakang maupun tengah tim. Jairo tidak tersingkir dari The Eagles, kendati mereka bergonta-ganti pelatih dari Patrick Vieira sampai Roy Hodgson.

Apabila Jairo Riedewald mampu membuktikan diri sebagai pemain keturunan Indonesia, ia berpeluang menjadi WNI. PSSI hanya perlu sedikit bekerja keras dalam proses administrasi karena Jairo pernah tampil dengan Timnas Belanda senior di Kualifikasi Piala Eropa 2016.