tirto.id - Perang antara Rusia dan Ukraina pada tanggal 12 Mei 2022 sudah memasuki hari ke-78 invasi. Menurut berita terbaru, baik pasukan Rusia dan Ukraina akan menghadapi jalan buntu yang melelahkan dan mematikan di timur Ukraina.
The Guardianmelaporkan, sebelumnya Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy mengatakan, pasukan Ukraina melakukan serangan balasan di sekitar Kharkiv, bahkan di tempat lain berhasil mendorong mundur pasukan Rusia.
Bahkan, staf umum angkatan bersenjata Ukraina mengklaim, pasukannya sudah merebut kembali wilayah Pytomnyk, sebuah desa di utara Kharkiv.
Presiden Zelenskiy memperingatkan kalau pihaknya sudah kehabisan kesabaran untuk mengadakan pembicaraan dengan Rusia, mengingat semakin banyaknya bukti kekejaman yang dilakukan pasukan Rusia di Ukraina.
Dalam pidato online dengan mahasiswa universitas terkemuka di Prancis, perwakilan akademisi dan media, Zelenskiy menegaskan, perang akan berakhir apabila Ukraina merebut kembali semua yang diambil Rusia darinya.
“Perang akan berakhir bagi rakyat Ukraina hanya ketika kita mendapatkan kembali apa yang menjadi milik kita,” katanya.
Jaksa Agung Ukraina mengatakan, tiga tawanan perang Rusia yang dituduh membunuh warga sipil, dan seorang tentara yang diduga membunuh seorang pria sebelum memperkosa istrinya, akan diadili dalam pengadilan kejahatan perang pertama.
Sejak perang dimulai, lebih dari 10.700 kejahatan telah didaftarkan oleh kantor jaksa agung Ukraina, yang dipimpin oleh Iryna Venediktova. Selain itu, beberapa kasus sudah diajukan bahkan siap diajukan.
Di sisi lain, wakil perdana menteri Ukraina Iryna Vereshchuk telah mengusulkan kepada Rusia bahwa para pembela yang terluka parah di pabrik baja Azovstal di pelabuhan selatan Mariupol ditukar dengan tawanan perang Rusia.
“Belum ada kesepakatan. Negosiasi terus berlanjut,” katanya dalam sebuah posting di Telegram.
Seperti diberitakan Republic World, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lovrov menuduh PBB telah gagal membangun solusi politik untuk Ukraina.
Dalam perkembangan terkini, Rusia mengklaim bahwa mereka kehilangan hampir seluruh batalion ketika mencoba menyeberangi Sungai Siverskyi Donets yang mengalir antara wilayah yang dikuasai separatis Luhansk dan wilayah Donetsk di Ukraina Timur.
Saat perang berkecamuk di minggu ke-11, pasukan Ukraina menggagalkan upaya Rusia untuk menyeberangi sungai dengan meledakkan dua jembatan ponton di dekat Bilohorivka.
Gambar satelit yang diakses oleh perusahaan intelijen geospasial Blacksky dan dibagikan oleh Angkatan Pertahanan Ukraina menggambarkan jembatan yang hancur. Beberapa gambar lain juga menunjukkan tank Rusia yang hangus.
Editor: Iswara N Raditya
