Benny Likumahuwa Meninggal di Usia 73 karena Sakit Diabetes

tirto.id - Musikus jaz senior Indonesia, Benny Likumahuwa meninggal dunia hari ini, Selasa, 9 Juni 2020 pukul 08.30 WIB di Jakarta. Kakak dari Utha Likumahuwa sekaligus bapak dari Barry Likumahuwa ini akan disemayamkan di rumah duka di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan.

Benny Likumahuwa akan dimakamkan besok, 10 Juni 2020 di Tempat Pemakaman Umum daerah Jombang, Tangerang Selatan.

Sang anak, Barry Likumahuwa mengatakan ayahnya meninggal karena terserang penyakit diabetes yang sudah dialami sejak dua tahun lalu. Menurut Barry, kondisi sang ayah sudah menurun sejak April lalu.

"Kondisinya menurun karena punya masalah dengan diabetes dan ginjalnya juga, jadi papa udah cuci darah dari 2018 cuma masih bisa beraktivitas. Yang paling bikin dia drop itu saat PSBB sih," kata Barry di rumah duka, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (9/6/2020), seperti dilansir Antara.

Akan tetapi, Barry mengaku jarang bertemu dengan sang bapak sejak pandemi virus corona COVID-19 karena khawatir membawa virus ke rumah.

Namun, kata Barry, kondisi sang ayah terus menurun dan akhirnya meninggal pada pukul 08.30 WIB hari ini.

"Jadi lama banget saya belum bisa ke sini, makin menurun April, Mei dan Juni. Kita juga enggak mau paksain karena perjalanannya sudah panjang, kehidupannya juga udah luar biasa banget jadi saya merelakan aja karena ini pasti yang terbaik," jelas Barry.

Malam sebelum ayahnya meninggal, Barry sempat melakukan video call dengan bapaknya. Namun, kondisi sang ayah sudah tidak sadar diri.

"Mama saya sama kakak saya yang perempuan (yang menemani). Hari Sabtu kemarin masih ketemu, kita makan bareng, dia semangat makan, kemarin malem dan hari minggu masih video call. Kalau ngobrol terakhir hari minggu tapi semalem udah enggak sadar, karena saya pikir pengaruh obat soalnya emang jadwalnya dia cuci darah," ujar Barry.

Benny Likumahuwa meninggal di usia 73 tahun. Ia lahir di Kediri, Jawa Timur, 18 Juni 1946 dan dikenal sebagai musisi multitalenta yang jago memainkan berbagai alat musik, seperti bongo, clarinet, bass, saksofon dan trombon.

Kiprahnya di dunia musik pernah ia rintis sebagai pemain The Rollies pada 1968. Pada tahun 1980, ia pernah bergabung dengan Ireng Maulana All Star.

Selain itu, ia pernah mengerjakan proyek bersama Jack Lesmana dan Indra Lesmana pada tahun 1985, bahkan membentuk sekolah musik Farabi. Ia kemudian membentuk GladiResik Music bersama Todung Pandjaitan, Gilang Ramadhan, dan Donny Suhendra pada 2006.