tirto.id - Juventus kembali gagal melangkah ke babak semifinal Liga Champions dalam dua tahun beruntun. Bianconeri kali ini disingkarkan oleh Ajax Amstedam dengan skor 1-2 (agregat 3-2) di leg kedua babak perempat final yang berlangsung pada Rabu (17/4) di Allianz Stadium.
Sang pelatih, Massimiliano Allegri, berdalih kekalahan Juventus disebabkan banyaknya pemain yang absen. Mario Mandzukic, Giorgio Chiellini, Douglas Costa dan Martin Caceres tidak dapat bermain di laga tersebut lantaran cedera.
"Saat Anda mencapai perempat final, lebih baik memiliki sebanyak mungkin opsi, karena ikatan ini ditentukan oleh perincian, pergantian pemain, dan opsi dari bangku cadangan. Kami memiliki banyak pemain yang berjuang dengan masalah kebugaran dan kedua kaki hanya memiliki satu minggu waktu pemulihan," dalih Allegri melansir Sky Sports Italia.
"Jangan lupa, tim ini ada di Final Liga Champions dalam beberapa tahun belakangan. Masalah kami adalah kami terpecah belah dan tidak memiliki kesabaran untuk memainkan permainan kami, mengingat opsi yang kami miliki di bangku cadangan."
Juventus sebenarnya sempat unggul terlebih dahulu melalui tandukan Cristiano Ronaldo menit 28. Akan tetapi, Donny van de Beek sukses menyeimbangkan kedudukan enam menit kemudian. Gol Matthijs De Ligt menit 67 membuyarkan mimpi Juventus melaju ke semifinal Liga Champions musim ini.
Ajax tampil impresif di babak kedua dengan menciptakan 10 peluang kendati hanya memiliki 46% penguasaan bola. Juventus sendiri sama sekali tak memiliki tendangan on target dari 3 percobaan di paruh kedua. Allegri merasa Ajax pantas menang dan mendapat pujian atas penampilan luar biasa mereka di babak kedua.
"Saya yakin kami akan memiliki babak kedua yang berbeda, tetapi tidak seperti yang kami kira. Kita harus mengangkat topi kepada Ajax dan memberi mereka kredit untuk kinerja babak kedua yang luar biasa. Ajax sepenuhnya layak atas hasil dan kelolosan mereka ke semi final," kata Allegri.
Pelatih Ajax, Erik Ten Hag, mengungkapkan kunci permainan di babak kedua dengan melakukan pressing tinggi kepada Emre Can. Menurut Ten Hag, kedua pemain sayapnya harus tetap maju sekaligus menjaga Frankie De Jong dan Lasse Schone bermain berdekatan.
"Selama istirahat paruh waktu, kami berbicara tentang pressing kepada Emre Can, karena sayap harus lebih maju, menjaga Lasse Schone dan Frenkie de Jong lebih dekat bersama. Ruang terbuka dan kita bisa pergi menyerang. Juventus harus bertahan pada saat itu, tetapi kami unggul 2-1 dan memiliki banyak peluang mencetak gol," ungkap Ten Hag.
Ini adalah kelolosan pertama Ajax ke semifinal UCL sejak 1996/1997. Selain itu, mereka tercatat sebagai satu-satunya tim yang sukses lolos ke babak semifinal setelah memulai Liga Champions dari 3 fase kualifikasi. Ajax akan menunggu pemenang duel antara Manchester City vs Tottenham sebagai lawan di babak semifinal.
Editor: Fitra Firdaus
