tirto.id - Krisis finansial menerpa Persipura Jayapura. Hal ini dipicu keputusan sepihak Bank Papua atas pembatalan sisa pembayaran kontrak senilai Rp5 miliar.
Ketua umum Persipura Benhur Tomi Mano mengatakan, pembatalan terjadi mendadak dan saat tim bersiap mengikuti pertandingan Piala AFC 2021.
"Kami sangat sayangkan situasi ini, padahal kita punya kesempatan untuk berlaga di AFC Cup 2021. Karena tidak mungkin kita paksakan tim berjalan tanpa membayar gaji pemain, pelatih, dan ofisial," kata Tomi Mano, Kamis (7/1), melansir Antara.
Dana Rp5 miliar akan dialokasikan untuk persiapan tim di Piala AFC 2021 hingga gaji pemain. Dengan pemutusan kontrak tersebut, Persipura memutuskan untuk membubarkan tim sementara waktu sampai mendapat sponsor lagi.
"Sampai kapan (aktivitas tim dihentikan)? Sampai kita dapat dukungan sponsor yang jelas dan pasti," kata Tomi.
Hingga berita ini dirilis, belum ada pernyataan dari Bank Papua berkaitan alasan penghentian sponsor.
Persipura menjadi wakil Indonesia bersama Bali United untuk berlaga dalam ajang sepak bola di tingkat Asia. Tim berjuluk Mutiara Hitam keluar sebagai juara ketiga Liga Indonesia 2019, membuatnya lolos seleksi AFC 2021. Sesuai aturan seharusnya runner up, namun Persebaya yang menduduki juara dua tidak berlisensi AFC.
Penghentian tim ini menjadi kali kedua bagi klub sepak bola Indonesia. Sebelum Persipura, tim Madura United berhenti akibat krisis finansial yang terjadi selama pandemi COVID-19.
