tirto.id - Banjir merendam lima kelurahan dan empat desa di Kota Sampang, Jawa Tengah. Banjir akibat luapan Sungai Kalikamuning itu menyebabkan aktivitas warga di Kota Sampang lumpuh.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sampang, Asroni mengatakan data daerah terdampak banjir itu berdasarkan laporan tim lapangan per Minggu (1/1/2023) pukul 21.30 WIB.
"Saat ini tim terus melakukan pemantauan dan mengevakuasi warga yang terjebak banjir, terutama warga lanjut usia dan anak-anak," kata Asroni di Sampang, Minggu malam
Ketinggian banjir di empat desa dan lima kelurahan itu bervariasi antara 40 cm hingga 1 meter, bahkan di beberapa titik ada yang mencapai 2 meter.
Asroni mengatakan daerah terdampak banjir paling parah di Kelurahan Dalpenang dan Kelurahan Rong Tengah, Kecamatan Sampang. Kedua kalurahan itu berada di dekat aliran Sungai Kalikamuning yang airnya meluap.
"Banjir yang terjadi kali ini kan disebabkan oleh sungai yang meluap akibat hujan deras di hulu sungai," kata dia.
Selain menggenangi perkampungan warga, banjir yang melanda Kota Sampang itu juga menggenangi Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas IIB Sampang.
Menurut Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Kelas IIB Sampang Fajarisman, ketinggian genangan banjir di sekitar Rutan Sampang antara 30 hingga 40 cm.
"Tapi genangan air di Rutan hanya pada area luar atau halaman rutan, sementara ruang tahanan warga binaan disebut masih aman dari banjir," katanya.
Fajarisman mengatakan kemungkinan ruang tahanan juga bisa tergenang apabila banjir bertambah tinggi.
"Karena itu, penjagaan di sekitar rutan kita perketat, khawatir genangan banjir semakin tinggi," katanya.
Berdasarkan pantauan reporter Antara di lapangan hingga sekitar pukul 21.45 WIB, banjir yang menggenangi Kota Sampang belum surut. Ketinggian banjir di jalan protokol kota ini antara 30 hingga 40 cm, sedangkan di sebagian perkampungan warga antara 50 cm hingga 1 meter lebih.
Editor: Gilang Ramadhan
