tirto.id - Gubernur Papua, Lukas Enembe kembali diterpa isu baru, yakni soal dugaan bermain judi di sebuah kasino hingga menghabiskan uang ratusan miliar rupiah. Lantas, bagaimana awal mula munculnya isu itu?
Isu itu pertama kali dilontarkan oleh Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana. Berdasarkan penelusuran, kata dia, ditemukan ada transaksi setoran tunai di kasino judi senilai 55 juta dolar atau Rp560 miliar.
"Itu setoran tunai dilakukan dalam periode tertentu, bahkan ada dalam periode pendek, setoran tunai itu dilakukan dengan nilai fantastis, 5.000.000 dolar," kata Ivan seperti dikutip Antara News.
Ivan merincikan, PPATK menyimpulkan ada 12 hasil analisis yang telah diselidiki terhadap Enembe sejak 2017, dengan beragam kasus.
Sementara itu, Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Bonyamin Saiman menduga, uang sebesar Rp560 miliar yang disetorkan Enembe ke kasino itu bukan berasal dari dana pribadinya, demikian seperti dilaporkan Kompas.com.
Kendati demikian, dia belum bisa memastikan sumber dana tersebut. Bonyamin lantas meminta KP untuk menelusuri dana tersebut.
Menurut Bonyamin, seandainya itu berasal dana pribadi, maka informasinya harus dipastikan. Sebab, kata dia, gaji Enembe selama menjadi bupati dan gubernur pun tidak akan mencapai Rp560 miliar.
Dia pun mempersilakan pihak Lukas Enembe jika ingin membantah pernyataannya itu dan memastikan kalau dana itu berasal dari anggaran pribadinya.
Bantahan Pihak Lukas Enembe
Terkait isu judi, pihak Lukas akhirnya buka suara, terlebih soal munculnya video yang memperlihatkan Gubernur Papua itu sedang bermain judi di sebuah kasino di Malaysia.
Kuasa hukum Enembe, Stefanus Roy Rening mengatakan, MAKI sudah menggeser isu dan tidak berbicara lagi dalam ranah penetapan tersangka Lukas Enembe.
Seperti diberitakan Detik.com, Stefanus mengatakan, delik korupsi gratifikasi Rp1 miliar yang menjerat Enembe tidak ada kaitannya dengan judi dan tidak masuk dalam penyelidikan KPK.
Terkait judi, dia mengatakan, seharusnya masuk dalam tugas dan wewenang Bareskrim Polri.
Gubernur Papua, Lukas Enembe ditetapkan tersangka oleh KPK. Menkopolhukam Mahfud MD menyebutkan dugaan korupsi Lukas Enembe tidak cuma gratifikasi Rp1 miliar, namun ratusan miliar.
Lukas Enembe adalah politikus asal Papua kelahiran 27 Juli 1967 di Kembu, Kabupaten Tolikara, Papua.
Lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi Manado itu memulai karier profesionalnya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kantor Sospol Merauke.
Sebelum menjadi Gubernur Papua dua periode, dia adalah Wakil Bupati Puncak Jaya periode 2001-2006. Kariernya mulai naik ketika menjadi Bupati Puncak Jaya dengan masa tugas 2007-2012.
Editor: Iswara N Raditya
