tirto.id - Pengadilan Negeri Jakarta Selatan bakal tidak beroperasi sepenuhnya mulai pekan depan, 21 Desember, menyusul beberapa aparatur sipil negara (ASN) terkonfirmasi positif COVID-19. Pada 21-23 Desember pengadilan bakal disterilisasi.
Humas Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Suharno mengatakan selama itu masih ada beberapa yang beroperasi karena tak lagi dapat ditunda. Misalnya sidang perkara yang masa penahanannya hampir habis atau pendaftaran perkara.
"Kecuali hal-hal mendesak, sangat penting sekali, berskala darurat, kami layani. Persidangan maupun penahanan tetap kami layani," katanya, mengutip Antara. "Yang lainnya WFH."
Ini adalah kali kedua PN Jaksel membatasi layanan karena Corona. Pada 23-27 November lalu penutupan dilakukan setelah Kepala Pengadilan dan dua pegawai positif COVID-19.
Sementara kali ini awalnya diketahui empat ASN yang positif. Setelah itu pengadilan menggelar swab massal. "Hasilnya, ada enam yang positif," katanya. Keenam orang tersebut kini tengah menjalani isolasi mandiri.
Mengantisipasi hal ini terulang, Suharno bilang instansi telah membuat rencana. Misalnya mengetes seluruh aparat sebelum masuk kantor. Kemudian melaksanakan swab secara berkala, sterilisasi enam jam sekali, juga menerapkan protokol kesehatan ketat terhadap masyarakat yang datang.
"Jadi kita atur dengan pelayanan terbatas, ada tim untuk mengontrol itu. Satgas COVID-19 yang bertugas mengawasi," katanya.
Layanan PN Jaksel kembali dibuka normal pada 28 Desember dengan protokol kesehatan yang ketat.
