tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memamerkan prestasi dirinya di tengah perayaan Hari Pers Nasional, Selasa (9/2/2021). Ia menyampaikan DKI Jakarta sudah keluar dari daftar 10 daerah termacet di dunia.
Saat memberikan sambutan perayaan Hari Pers Nasional (HPN) di Istana Negara, Jakarta, Selasa (9/2/2021), Anies mengapresiasi sepak terjang media dalam memberitakan secara aktual, terkini dan terpercaya.
Ia lantas menyampaikan kalau DKI Jakarta mulai mengalami perbaikan di depan peserta yang juga dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi. Ia menyebut perbaikan yang dialami Jakarta pada 2020 berkaitan dengan kemacetan.
"Izinkan juga kami melaporkan bahwa Jakarta pada 2020 ini keluar dari daftar 10 besar kota termacet di dunia. Biasanya kita ingin masuk daftar 10 terbesar, kalau urusan kemacetan kita ingin keluar dari 10 besar," kata Anies di Istana Negara, Jakarta.
Lembaga Tom Tom Trafic Index sebelumnya merilis daftar kota di dunia dengan tingkat kemacetan tertinggi di dunia sepanjang 2020. Survei ini dilakukan di 416 kota di 57 negara dan 6 benua.
Dalam data Tom Tom, Jakarta memiliki tingkat kemacetan atau congestion level 36 persen atau lebih rendah daripada 2019 yang berada di angka 53 persen. Hal ini membuat Jakarta keluar dari peringkat 10 besar kota termacet.
Anies lantas menyampaikan perubahan peringkat di bidang kemacetan. Ia menyebut DKI Jakarta berada di peringkat keempat pada 2017 saat pertama kali menjabat. Lalu peringkat tersebut turun menjadi peringkat 7 di 2018 dan peringkat 10 di 2019.
"Alhamdulillah di tahun 2020 kami menjadi ranking 31. Insyaallah ini memberikan pengalaman yang berbeda kepada rekan-rekan wartawan yang hadir khusus di Jakarta dalam rangka perayaan Hari Pers Nasional," kata Anies.
Anies berharap, hari pers nasional kali ini bisa menjadi ajang memperkokoh eksistensi dan memperkuat soliditas pers, apalagi di masa pandemi.
"Insya Allah dengan pesan optimisme dari media maka kita semua akan bisa mengantisipasi seluruh perubahan termasuk mempercepat proses pemulihan perekonomian," kata Anies.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz
