tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan mendukung penuh program normalisasi 13 sungai di Jakarta. Selain itu, Anies juga menyatakan mendukung program naturalisasi sungai, pembangunan sodetan kali Ciliwung, dan pembangunan waduk, situ, dan embung.
Hal itu disampaikan Anies dalam Pidato Penjelasan Gubernur Provinsi DKI Jakarta terhadap Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Provinsi DKI Jakarta tentang Raperda Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Provinsi DKI Jakarta 2017-2022 di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (3/4/2018).
Sehari sebelumnya, dalam rapat paripurna di gedung DPRD DKI Jakarta, Fraksi PDIP, Gerindra, Hanura, dan Golkar meminta penjelasan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tentang pengendalian banjir ibu kota di dalam RPJMD 2017-2022.
Dalam pidato tanggapannya, Anies pun memberi gambaran tentang program naturalisasi sungai yang diusungnya.
"Adapun konsep naturalisasi sungai akan diimplementasikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membenahi sungai-sungai dengan alamiah sehingga menjaga ekosistem di dalam dan sekitarnya," kata Anies dalam pidatonya (03/04/2018).
Selain itu, Anies juga mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menekan penggunaan air tanah hingga 70 persen. Pasalnya, menurut Anies, saat ini penggunaan tanah di Jakarta sudah melampaui ambang batas 30 persen.
Untuk itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengaku akan mendesak penyediaan sumur resapan di gedung-gedung tinggi, dan juga melakukan upaya kolaboratif dengan warga untuk membuat sumur resapan kolektif, dan giant biopori.
"Serta alternatif lain untuk memaksimalkan penyerapan air di ruang-ruang publik," katanya.
Selain itu, Anies mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mendorong penyelesaian 13 waduk yang belum terselesaikan guna memastikan pengendalian banjir akan jadi lebih baik dan lebih bermanfaat.
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Alexander Haryanto
