tirto.id - Salah satu program unggulan energi pasangan calon nomor urut 02 adalah penggunaan biofuel sebagai alternatif dari BBM fosil.
Dalam visi misi Prabowo Sandi, program bioetanol akan dikembangkan menjadi skala besar. Mereka pun menyebutnya dengan istilah "Produsen biofuel terbesar di dunia".
Namun, muncul tudingan, di balik program itu ada yang turut berkepentingan dengan bisnisnya, dalam hal ini, kepemilikan konsensi lahan untuk perkebunan.
Juru Bicara Badan Pememenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dian Fatwa tak menampik anggapan itu. Dalam hal ini, menurut Dian tak salah jika adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo memang memiliki kaitan dengan program energi berupa bioetanol itu.
"Itu disclaimer memang betul [ada kaitan dengan adik Prabowo], tapi apa yang dilakukan is good. Apa yang salah?" kata Dian kepada reporter Tirto di Gado Gado Boplo usai acara diskusi bertajuk "Jelang Debat Kedua" pada Sabtu (16/2/2019).
Dian mengatakan Hashim memiliki inisiatif untuk melalukan restorasi terhadap lahan gambut dan hutan. Dia mengklaim bahwa upaya itu dilakukan Hashim atas kepedulian terhadap lingkungan.
Terkait tudingan memiliki kepentingan, Dian menuturkan bahwa Hashim telah menduga hal itu cepat atau lambat akan diarahkan pada dirinya. Namun, menurut Dian, Hashim tak akan mempersoalkan itu sebab ia yakin yang dilakukannya memiliki manfaat bagi masyarakat.
"Dia [Hashim] akui 'nanti saya dituduh mentang-mentang Prabowo jadi presiden saya adiknya' [dapat sesuatu]. Yang saya lakukan ini berguna bagi masyarakat'," ujar Dian menirukan ucapan Hashim.
Selain itu, menurut Dian, Hashim memiliki gaya hidup yang sederhana. Walaupun sebagai taipan, Dian memastikan bahwa Hashim memiliki niat yang baik untuk masyarakat.
"Saya lihat komitmen dia sangat genuine untuk kepentingan masyarakat. Dia sangat bersemangat misal untuk metode tanam tumpang sari," ucap Dian.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Addi M Idhom
