tirto.id - Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani menyatakan partainya sudah melakoni sebagai oposisi sejak masuk ke Parlemen Senayan pada 2009. Untuk itu, ia mengatakan, tak masalah bila Gerindra kembali menjadi oposisi pada pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin mendatang.
Muzani mengatakan, Gerindra merupakan satu-satunya partai politik di Indonesia saat ini yang belum pernah masuk kekuasaan sehingga akan menjadi pengalaman baru bila bergabung ke koalisi Jokowi-Ma'ruf.
"Itu sesuatu yang baru, menjadi oposisi sudah kami alami selama 10 tahun, sehingga bukan persoalan," kata Muzani di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (9/7/2019).
Sejauh ini, Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Partai Gerindra belum memutuskan nasib Gerindra, apakah akan berkoalisi atau tetap menjadi oposisi. Prabowo juga belum mengundang Dewan Pembina untuk menggelar rapat dan mendengar pandangan serta pikiran sebelum mengambil keputusan soal ini.
"Tradisinya, Prabowo dalam mengambil keputusan yang penting, baik di dalam atau di luar biasanya selalu mengundang Dewan Pembina untuk mengadakan rapat," ucap Prabowo.
Meski begitu, Partai Gerindra tetap akan menampung semua aspirasi-aspirasi dari kader Gerindra di daerah soal ini. Menurutnya, semua aspirasi itu akan didengarkan dan dicermati sebelum Prabowo mengambil keputusan nantinya.
"Semua pandangan yang sekarang disuarakan oleh kader, termasuk para pendukung Prabowo, relawan, para ulama, para habaib, semuanya kami mendengar. Kami memperhatikan dan mencermati dengan seksama. Saya kira beliau [Prabowo] pun melakukan hal yang sama," pungkasnya.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Alexander Haryanto
