tirto.id - Yenny Wahid mengaku akan memutuskan dukungannya kepada Jokowi atau Prabowo secepatnya. Keputusan ini diambil Yenny lantaran kedua kubu meminta dirinya bergabung dalam tim sukses.
“Masalah dukungan nanti dulu, setelah ini semua (permintaan para capres-cawapres) kemudian kita cerna, nanti kita akan putuskan. Mungkin berapa hari lagi kita akan berikan jawaban, karena barisan saya di belakang (Nahdlatul Ulama) juga menunggu jawaban,” ujar dia di Jakarta, Senin (10/9/2018).
Menurut dia, selain mempertimbangkan dari sang ibunda, Sinta Nuriyah Wahid, ia juga memikirkan dengan cermat hal-hal yang rasional seperti sosial dan kondisi ekonomi maupun kondisi keberagaman Indonesia.
“Karena itu penting bagi kami, kemudian hal-hal spiritual juga. Diramu menjadi satu agar menghasilkan keputusan yang semoga direstui Tuhan,” terang Yenny.
Dia menerangkan, keputusan dirinya juga tergantung pada si ibu. “Beliau izinkan ke mana (dukungan terhadap calon). Kemudian, kalau tradisi Nahdlatul Ulama harus istikharah, jadi prosesnya mungkin agak panjang,” tutur Yenny.
Selain itu, dia berpendapat keluarganya terbuka menerima siapapun yang ingin berkunjung. Berkaitan dengan kedua pasangan calon yang menyambangi dirinya, perempuan bernama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid ini menyatakan bukan pertama kalinya mereka datang dan bukan hanya dalam rangka pilpres.
Pada Jumat (7/9), Jokowi bertemu dengan Yenny di kediaman Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Jalan Warung Sila V, Kelurahan Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Jokowi hadir untuk memperingati ulang tahun Gus Dur ke-78.
Sementara itu, pada Senin (10/9), giliran Sandiaga yang bertandang ke Ciganjur untuk berbincang dengan putri ketiga Gus Dur itu.
“Silaturahmi sudah berlangsung sejak lama. Mungkin berapa hari lagi Pak Prabowo juga akan berkunjung. Bagi kami ini berkah, apalagi tamu penting, itu pasti membawa berkah bagi keluarga. Kami menyikapinya seperti itu,” terang Yenny.
Dia juga menyatakan permintaan kepada dirinya ihwal bergabung dalam tim sukses capres-cawapres memang banyak, baik langsung dari si calon maupun pihak yang terkait.
Editor: Agung DH
