Masuk tirto.id
tirto.id - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, memastikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta akan kembali normal dalam waktu dekat. Setelah sempat kosong, BBM dipastikan kembali mengalir mulai pekan ini.
"Ini arahan dari Menteri ESDM itu tujuh hari sudah terisi di SPBU swasta," kata Yuliot di Hotel JW Marriott, Jakarta Selatan, Selasa (23/9/2025).
Ia menjelaskan, distribusi BBM ke SPBU swasta dilakukan melalui mekanisme bisnis antara PT Pertamina (Persero) dan pengelola SPBU swasta. Pemerintah hanya berperan sebagai mediator dalam kesepakatan tersebut. "Ya semua itu business to business," lanjutnya.
Terkait kemungkinan adanya ketidaksepakatan dalam kerja sama bisnis ini, Yuliot menegaskan Kementerian ESDM akan turun tangan untuk mengevaluasi.
"Kalau tidak tercapai akan dievaluasi apa yang membuat tidak tercapai," ujarnya.
Terkait volume BBM yang akan dialokasikan Pertamina untuk SPBU swasta, Yuliot tidak memberikan rincian. Ia hanya menyebutkan bahwa kebutuhan sudah disampaikan oleh pengelola SPBU non-Pertamina kepada Pertamina.
"Volume impor kan bertahap nanti bagaimana kesepakatan dengan Pertamina. (SPBU swasta) sudah menyampaikan data ke Pertamina," beber Yuliot.
Dengan kepastian pasokan ini, masyarakat diharapkan tidak perlu lagi khawatir terhadap ketersediaan BBM di SPBU swasta hingga akhir tahun.
Sebelumnya, Yuliot Tanjung menjelaskan penyebab kondisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah SPBU swasta, yang mengalami kekosongan. Menurut Yuliot, kondisi tersebut terjadi karena adanya peningkatan pembelian BBM non-subsidi di SPBU swasta.
"Jadi peningkatan itu karena ada shifting. Pertamina mewajibkan menggunakan QR code. Sementara masyarakat perlu mendaftar, kemudian mungkin CC kendaraannya tidak sesuai. Terjadi shifting dari subsidi Pertalite ke non-subsidi, ini yang menyebabkan peningkatan," kata Yuliot saat berada di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (4/9/2025).
Penulis: Natania Longdong
Editor: Dwi Aditya Putra
