tirto.id - Viral di media social yang memperlihatkan pesta ulang tahun Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel), Irjen Rosyanto Yudha Hermawan. Video lantas menuai kritik masyarakat, sebab pesta ulang tahun digelar di tengah kebijakan efisiensi anggaran.
Dalam gambar yang diunggah akun X @ghazyysuck3r, terlihat dekor dengan dominasi warna hitam menunjukkan tulisan Syukuran Ulang Tahun Kapolda Kalsel Irjen Pol. Rosyanto Yudha Hermawan, S.I.K., S.H., M.H. Kemudian, Rosyanto terlihat tengah memegang mik seperti memberikan sambutan.
Akun tersebut diduga milik anak Rosyanto karena mengunggah dengan caption "SELAMAT ULANG TAHUN UNTUK AYAH TERBAIK". Akun tersebut juga sempat mengunggah bukti transfer ratusan juta dari rekeningnya dan foto seperti dalam pesawat kelas eksekutif dengan caption "HALLO PALEMBANG".
Terkait hal itu, Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Adam Erwindi, menjelaskan unggahan yang beredar di media sosial merupakan foto kegiatan syukuran dan doa bersama menjelang Ramadhan serta pemberian santunan kepada anak yatim.
"Kegiatan yang diawali dengan pembacaan Hadrah ini juga bertepatan dengan milad (perayaan ulang tahun) Kapolda Kalsel Irjen Rosyanto Yudha Hermawan," kata Adam dalam keterangan tertulis, Jumat (28/2/2025).
Adam tak menampik bahwa acara tersebut juga menggunakan fasilitas Polda Kalsel, yakni di Gedung serbaguna. Namun, dia menyebut hal itu tidak bisa dikatakan mewah karena bukan digelar di hotel.
Dia mengeklaim kegiatan itu diisi doa bersama yang merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat, khususnya anak yatim dengan kondisi membutuhkan perhatian dan bantuan.
Adam mengatakan dalam acara itu juga diberikan penghargaan kepada personel berprestasi dalam tugas.
"Dengan kegiatan ini, Polda Kalsel menunjukkan komitmennya dalam menjalankan program kegiatan sosial dan keagamaan, serta memberikan kontribusi positif kepada masyarakat," ucap dia.
Adam menambahkan kegiatan syukuran itu bahkan turut dihadiri oleh para guru, tokoh agama hingga dosen dari universitas yang ada di Polda Kalsel.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama
