tirto.id - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak telah menyebar ke 24 provinsi dan 296 kabupaten atau kota di Indonesia. Dari sebaran itu, 10 dari 24 provinsi tersebut sudah tidak memiliki kasus aktif PMK.
Kesepuluh provinsi itu adalah Kepulauan Riau (Kepri), Kalimantan Selatan (Kalsel), Bali, Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, Sumatera Selatan (Sumsel), Kalimantan Barat (Kalbar), Kalimantan Tengah (Kalteng), Sulawesi Barat (Sulbar), Kalimantan Timur (Kaltim), dan Lampung. Lampung merupakan provinsi terbaru yang sudah tidak memiliki kasus aktif PMK.
Kemudian, sebanyak 116 dari 296 kabupaten atau kota sudah tidak memiliki kasus aktif PMK.
Mengutip laman siagapmk.crisis-center.id pada Rabu (7/9/2022) pukul 09.06 WIB, total kasus PMK secara kumulatif di Indonesia sebanyak 519.218 ekor ternak. Jumlah hewan ternak yang sembuh dari PMK sebanyak 386.300 ekor, dipotong bersyarat 11.434 ekor, mati akibat PMK 7.930 ekor, dan belum sembuh 113.554 ekor.
Sementara itu, jumlah ternak yang telah divaksinasi sampai hari ini mencapai 2.162.626 ekor.
Lima provinsi yang melaporkan kasus PMK tertinggi yaitu Jawa Timur (Jatim) dengan 179.857 kasus, diikuti oleh Nusa Tenggara Barat (NTB) 100.390 kasus, Jawa Barat (Jabar) 60.162 kasus, Aceh 45.688 kasus, dan Jawa Tengah (Jateng) 42.461 kasus.
Kelima provinsi itu sudah menggelar vaksinasi PMK, rinciannya yaitu Jatim sebanyak 840.798 ekor, NTB 184.249 ekor, Jabar 166.895 ekor, Aceh 30.739 ekor, dan Jateng 231.175 ekor.
Kemudian, hewan ternak yang terkena wabah PMK yaitu sapi potong sebanyak 420.325 ekor, sapi perah 71.854 ekor, kerbau 21.006 ekor, kambing 4.076 ekor, domba 1.869 ekor, dan babi 88 ekor.
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Gilang Ramadhan
