tirto.id - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak telah menyebar ke 24 provinsi dan 293 kabupaten atau kota di Indonesia. Dari sebaran itu, delapan provinsi di antaranya sudah tidak memiliki kasus aktif PMK.
Kedelapan provinsi tersebut yakni Kepulauan Riau (Kepri), Kalimantan Selatan (Kalsel), Bali, Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, Sumatera Selatan (Sumsel), Kalimantan Barat (Kalbar), Kalimantan Tengah (Kalteng), dan Sulawesi Barat (Sulbar). Sulbar merupakan provinsi terbaru yang dilaporkan tidak memiliki kasus aktif PMK.
Jumlah provinsi yang tidak memiliki kasus aktif PMK meningkat dari pekan sebelumnya, yaitu 6 provinsi. Sedangkan 16 provinsi lainnya masih memiliki kasus aktif PMK pada hewan ternak.
Kemudian, 95 dari 293 kabupaten atau kota tidak memiliki kasus aktif PMK.
Mengutip laman siagapmk.crisis-center.id pada Kamis (25/8/2022) pukul 09.00 WIB, total kasus PMK secara kumulatif di Indonesia sebanyak 510.979 ekor ternak. Jumlah hewan ternak yang sembuh dari PMK sebanyak 349.324 ekor, dipotong bersyarat 11.110 ekor, mati akibat PMK 7.051 ekor, dan belum sembuh 143.494 ekor.
Sementara itu, jumlah ternak yang telah divaksinasi PMK sampai hari ini mencapai 1.754.192 ekor.
Lima provinsi yang melaporkan kasus PMK tertinggi yaitu Jawa Timur (Jatim) dengan 179.857 kasus, diikuti oleh Nusa Tenggara Barat (NTB) 97.008 kasus, Jawa Barat (Jabar) 60.134 kasus, Aceh 45.427 kasus, dan Jawa Tengah (Jateng) 41.806 kasus.
Kelima provinsi itu sudah menggelar vaksinasi PMK, rinciannya yaitu Jatim sebanyak 730.611 ekor, NTB 112.288 ekor, Jabar 150.422 ekor, Aceh 29.376 ekor, dan Jateng 181.886 ekor.
Kemudian, hewan ternak yang terjangkit PMK yaitu sapi potong sebanyak 413.077 ekor, sapi perah 71.829 ekor, kerbau 20.112 ekor, kambing 4.046 ekor, domba 1.827 ekor, dan babi 88 ekor.
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Gilang Ramadhan
