tirto.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 melaporkan sebanyak 7.539 pasien dinyatakan positif COVID-19 atau terkena virus corona per Rabu (3/6/2020).
Jumlah tersebut bertambah sebanyak 83 orang dari pasien hari sebelumnya Selasa (2/6/2020) sebanyak 7.456.
Berdasarkan data yang dihimpun, sebanyak 529 pasien meninggal dunia dan 2.530 dinyatakan telah sembuh dari COVID-19.
"Sampai dengan hari ini kami laporkan, 1.699 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 2.771 orang melakukan isolasi diri di rumah," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Weningtyas Purnomorini di Gedung Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (3/6/2020).
Sementara untuk Orang Dalam Pemantauan (OPD) sebanyak 16.073 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yaitu 11.229 orang.
"Untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 18.833 orang," ucapnya.
Dia juga menerangkan, Pemprov DKI telah meningkatkan kapasitas pemeriksaan metode RT-PCR, dengan membangun Laboratorium Satelit COVID-19. Mengelola sebagian besar lahan RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan sejak 9 April 2020 dan membangun jejaring dengan 41 laboratorium pemeriksa COVID-19.
Dia mengatakan pada 2 Juni 2020 kemarin telah dilakukan tes PCR terhadap 1.380 orang, sehingga secara kumulatif terdapat 156.684 sampel yang telah diperiksa. Dari sejumlah data tersebut, 1.135 diantaranya dilakukan tes untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru.
"Hasilnya hasil 84 positif dan 1.052 negatif," ucapnya.
Lebih lanjut, Pemprov DKI juga telah melakukan rapid test di 6 wilayah Kota/ Kabupaten Administrasi Jakarta dan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP). Totalnya, sebanyak 160.231 orang telah menyetujui tes cepat.
Dari hasil rapid tes, persentase positif COVID-19 sebesar 4 persen dengan total 5.874 orang dinyatakan reaktif COVID-19 dan 154.257orang dinyatakan non-reaktif.
"Bagi masyarakat, kami imbau untuk selalu memperhatikan protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer, menjaga jarak antarorang minimal 1,5 - 2 meter, dan menjaga diri untuk tetap beraktivitas di rumah," tuturnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Maya Saputri
