tirto.id - Kasus virus Corona di dunia terus mengalami peningkatan dari hari ke harinya, baik jumlah yang positif terinfeksi COVID-19 maupun data korban meninggal dunia.
Berdasarkan data Worldometers Kamis (28/1/2021) pagi, positif Coronavirus di dunia saat ini jumlahnya telah mencapai 101.434.938 kasus dan yang meninggal dunia secara kumulatif menjadi 2.184.126 orang.
Sementara pasien yang dinyatakan berhasil sembuh dari virus mematikan ini adalah 73.321.941 orang.
Amerika Serikat, India, dan Brasil masih menjadi 3 besar negara dengan kasus Corona terbanyak di dunia dengan rincian 26.166.201 kasus (AS), 10.702.031 kasus (India), dan 9.000.485 kasus (Brasil).
Berikut data lengkap 10 negara dengan kasus Corona terbanyak di dunia pada hari ini:
1. Amerika Serikat: 26.166.201 kasus, 439.517 orang meninggal dunia, dan 15.942.757 pasien sembuh.
2. India: 10.702.031 kasus, 153.885 orang meninggal dunia, dan 10.372.818 pasien sembuh.
3. Brasil: 9.000.485 kasus, 220.237 orang meninggal dunia, dan 7.798.655 pasien sembuh.
4. Rusia: 3.774.672 kasus, 71.076 orang meninggal dunia, dan 3.202.483 pasien sembuh.
5. Inggris: 3.15.054 kasus, 101.887 orang meninggal dunia, dan 1.673.936 pasien sembuh.
6. Prancis: 3.106.859 kasus, 74.456 orang meninggal dunia, dan 220.570 pasien sembuh.
7. Spanyol: 2.774.014 kasus dan 57.291 orang meninggal dunia.
8. Italia: 2.501.147 kasus, 86.889 orang meninggal dunia, dan 1.936.289 pasien sembuh.
9. Turki: 2.449.839 kasus, 25.476 orang meninggal dunia, dan 2.331.314 pasien sembuh.
10. Jerman: 2.179.679 kasus, 55.358 orang meninggal dunia, dan 1.866.000 pasien sembuh.
Indonesia yang berada di posisi ke-19, hari ini mengonfirmasi 1.024.298 kasus, 28.855 orang meninggal dunia, dan 831.330 pasien sembuh.
Vaksinasi Massal di Maroko
Program vaksinasi untuk mencegah semakin meluasnya wabah virus Corona telah di mulai di beberapa negara, dan hari ini (28/1/2021), negara Maroko mulai menggelar vaksinasi massal untuk warganya.
Seperti diwartakan Antara yang mengutip Reuters, program vaksinasi massal ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan di Wilayah Afrika.
Negara Afrika Utara itu menerima dua juta dosis vaksin AstraZeneca, yang diproduksi oleh Serum Institute of India, serta 500.000 dosis vaksin yang dibuat oleh Sinopharm China.
Maroko mulai mendistribusikannya ke pusat-pusat vaksinasi di seluruh negeri awal pekan ini.
Menurut Istana Kerajaan Maroko, suntikan vaksin pertama kali akan diberikan kepada para staf kesehatan, keamanan, dan pengajar, selanjutnya akan tersedia untuk semua orang Maroko yang berusia di atas 17 tahun.
Untuk mendapatkan vaksin, warga bisa mendaftar melalui situs yang telah diumumkan dan akan diberikan secara gratis di 3.000 lokasi di sekitar Maroko.
Dua vaksin yang didistribusikan merupakan vaksin konvensional yang hanya membutuhkan persyaratan penyimpanan biasa seperti yang digunakan di Maroko, bukan fasilitas ultradingin yang diperlukan untuk beberapa suntikan lainnya.
Pemerintah menandatangani kesepakatan dengan Sinopharm pada Agustus, yang melibatkan pelaksanaan uji klinis di Maroko, dan mengumumkan rencana untuk mendirikan pabrik produksi.
Raja Mohammad VI dan Presiden China Xi Jinping juga telah membahas kerja sama vaksin. Maroko menyetujui kesepakatan pada September untuk membeli dosis vaksin AstraZeneca.
Maroko berencana untuk memvaksin 25 juta orang, atau 80 persen populasinya, dalam tiga bulan.
Namun, pejabat kementerian kesehatan setempat menyebutkan, meningkatnya persaingan global untuk mengamankan pasokan dosis vaksin membuat kemampuan negara untuk meluncurkan program nasional berskala luas bergantung pada aliran pasokan yang stabil.
Hingga hari ini (28/1/2021), Maroko mencatat 468.383 kasus virus corona, termasuk 8.207 kematian, dengan 13.995 kasus masih aktif.
Editor: Agung DH
