tirto.id - Iklan digital yang kian marak tidak serta merta menutup mata dua sekawan Glorio Yulianto dan Kalvin Handoko untuk menggarap potensi iklan di ranah offline. Mereka memanfaatkan mobil dan kemacetan sebagai papan iklan berjalan melalui Ubiklan.
Sarjana ilmu komputer Universitas Negeri San Jose, Amerika Serikat, Glorio dan Kalvin melihat potensi iklan berjalan di kemacetan yang kerap melanda kota-kota besar. Dengan Ubiklan, mereka gabungkan antara daring dan offline untuk menggali potensi pemasaran.
“Potensi offline masih banyak namun belum ada inovasi baru. Ubiklan menggabungkan konsep pemasaran secara fisik tapi pemesanan dilakukan melalui situs atau aplikasi,” jelas Glorio, seperti dikutip Antara, Jumat (25/11/2016).
Melalui Ubiklan, Glorio dan Kalvin menawarkan pemasang iklan untuk menyiapkan desain poster iklan untuk ditempel di badan mobil. Ubiklan menyiapkan tarif berbeda untuk setiap bagian badan mobil, mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 3,5 juta per mobil per satu bulan.
“Jika mobil yang dipasang iklan digunakan sebagai taksi online, mobil itu akan lebih sering berada di jalan sehingga kesempatan iklan dilihat orang lebih banyak,” kata Glorio.
Glorio dan Kalvin tidak hanya berdua dalam menjalankan bisnis tersebut. Mereka juga bekerja sama dengan penyedia jasa sewa mobil mau pun komunitas mobil, dan memberikan komisi kepada pengemudinya.
Untuk saat ini, klien Ubiklan belum bisa memilih jenis mobil yang digunakan untuk mengiklankan produk mereka. Akan tetapi, Glorio menjanjikan dalam beberapa waktu mendatang mereka akan memberikan opsi tersebut.
Ubiklan sendiri baru diluncurkan pada akhir Oktober lalu, tapi sudah dikembangkan sejak Juni 2016. Hingga kini, ada sekitar 150 mobil di Jabodetabek yang bekerja sama dengan mereka. Dalam waktu mendatang, Glorio dan Kalvin akan mengembangkan Ubiklan ke kota besar lain, yakni Bandung dan Surabaya.
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh
