Tempat & Tanggal Lahir
Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia, 1 Januari 1970
Karir
- Pengajar Aktivis
Detail Tokoh
Syarifah Nawawi adalah seorang pejuang dan tokoh pendidikan Indonesia. Bersama teman-temannya ia mendirikan Yayasan Panti Wanita Trisula PERWARI pada 11 Juli 1955.
Syarifah merupakan perempuan Minang pertama yang mengecap sistem pendidikan Eropa pada awal abad ke-20.
Bagi Nawawi pendidikan untuk anak sangatlah penting. Nawawi memasukkan Syarifah bersekolah di Europeesche Langere School (ELS), sekolah Belanda di Bukittinggi. Setelah tamat pada tahun 1907 ia melanjutkannya ke Kweekschool, tempat ayahnya mengajar.
Pada tahun 1908 Syarifah adalah satu-satunya murid perempuan di antara 75 orang murid sekolah itu, dan ia adalah gadis Minang pertama yang mengalami pendidikan ala Eropa.
Tamat dari Kweekschool, Syarifah dan saudaranya, Syamsiar, melanjutkan sekolah ke Salemba School di Batavia.
Setelah diceraikan suaminya pada tahun 1924, Syarifah dan anak-anaknya tinggal di Bukittinggi sepanjang tahun 1924-1937. Ia memimpin sekolah De Meisjes Vervolg School (Sekolah Lanjutan untuk Anak Perempuan) sebagai kepala sekolah di kota itu.
Setelah kedua orangtuanya meninggal, pada tahun 1937 Syarifah kembali ke Batavia. Ia menyekolahkan anak-anaknya di Koning Willem III School Batavia. Aktivitasnya pun berlanjut dengan memimpin Sekolah Kemajuan Istri di Meester Cornelis.
Ia mengundurkan diri dari sekolah tersebut sewaktu Jepang masuk dan menguasai Indonesia. Namun ia tetap berjuang memajukan pendidikan wanita dan anak-anak dan masuk ke Fujinkai, suatu organisasi wanita binaan Jepang.
Pada tanggal 11 Juli 1955 ia bersama teman-temannya mendirikan Yayasan Panti Wanita Trisula PERWARI. PERWARI adalah sebuah organisasi wanita pejuang Indonesia yang didirikan pada tahun 1945.
Syarifah tak pernah berhenti mengabdi pada masyarakat melalui pendidikan dan memberikan pengajaran kepada anak-anak perempuan serta wanita muda yang tidak mampu, bahkan ia merelakan rumahnya dijadikan tempat sekolah.