Tempat & Tanggal Lahir
Weru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia, 5 Oktober 1957
Karir
- Kepala Kepolisian Republik Indonesia (2013 - 2015)
- Kepala Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (2013 - 2015)
Pendidikan
- Akademi Kepolisian RI 1981
Detail Tokoh
Sutarman lahir di Weru, Sukoharjo, pada 5 Oktober 1957. Ia adalah Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) yang menjabat sejak 25 Oktober 2013 menggantikan Timur Pradopo. Sutarman sebelumnya merupakan Kabareskrim Mabes Polri yang menjabat pada periode 2011 – 2013. Dia diangkat sebagai orang nomor satu di Bareksrim menggantikan Ito Sumardi Ds yang pensiun.
Sutarman tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting. Pada tahun 2000, dia adalah Ajudan Presiden pada masa pemerintahan Abdurrahman Wahid. Kemudian pada akhir 2004, ia menjabat sebagai Kapolwiltabes Surabaya selama satu tahun, hingga 2005. Setelahnya , secara berturut-turut Sutarman juga pernah menduduki posisi Kapolda Kepri (2005 – 2008), Kaselapa Lemdiklat Polri (2008 – 2010), Kapolda Jawa Barat (2010), dan Kapolda Metro Jaya (2010 – 2011).
Sutarman lahir dari keluarga petani yang sangat sederhana. Semasa kecil, ia adalah anak yang pintar, disiplin, rajin, dan pekerja keras. Sutarman bahkan kerap membantu orang tuanya berjualan bambu, bekerja di sawah, dan menggembala kerbau. Sejak masih muda, sulung dari lima bersaudara ini sudah bercita-cita masuk AKABRI.
Meskipun awalnya tidak lolos masuk AKABRI, Sutarman tidak putus asa. Setelah pernah bekerja menjadi kuli bangunan dan berjualan tongseng, ia mendaftar kembali. Sutarman kemudain mencoba seleksi AKABRI untuk kedua kalinya dan dinyatakan lulus. Dari sinilah, karier bhayangkaranya bermula hingga akhirnya mencapai puncak jabatan tertinggi di kepolisian sebagai Kapolri.
Sutarman menjadi calon tunggal Kapolri setelah diajukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada DPR RI. Surat yang berisi pengusulan alumnus Akpol 1981 itu diterima langsung oleh Wakil Ketua DPR , Priyo Budi Santoso. Pada tanggal 16 Januari 2015, Sutarman diberhentikan secara terhormat dan digantikan oleh Badrodin Haiti meskipun baru akan pensiun sembilan bulan kemudian.
Setelah menyerahkan wewenang dan tanggung jawab kepada penerusnya, mantan Kapolri ini berjanji untuk tidak terjun ke dunia politik. Ia akan menghabiskan sisa hidupnya untuk kepentingan-kepentingan sosial. Meskipun ditawari Presiden Jokowi sebagai duta besar, Sutarman menolaknya dan memilih menjadi petani. Menurutnya, bertani sama saja dengan membantu presiden menyiapkan ketersediaan pangan negeri.