Menuju konten utama
Oka Ratmadi

Oka Ratmadi

Anggota DPD-RI

Tempat & Tanggal Lahir

Denpasar, Bali, Indonesia, 2 November 1945

Karir

  • Anggota DPD-RI

Detail Tokoh

AA. Ngr. Oka Ratmadi, SH merupakan salah satu putra terbaik Bali, lelaki kelahiran Denpasar 2 November 1945 ini pernah menduduki jabatan sebagai Bupati Badung. Selain itu dalam perpolitikan Indonesia Oka Ratmadi memiliki segudang pengalaman di Partai Indonesia Perjuangan (PDI), diantarnya menjadi ketua DPRD Bali periode 2009-2014.

Oka Ratmadi yang juga dikenal dengan sebutan Cok Rat menjadi senator di pemilu legislatif tahun 2014 setelah mengantongi perolehan suara sah sebesar 150.288 suara.

Cok Rat aktif dalam pemerataan pembangunan daerah maupun pembangunan ekonomi, ia mengatakan saat ini jajaran DPD RI se Indonesia sudah mulai membahas revisi UU No. 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, perubahan UU ini diharapkan dapat membawa arah kebijakan pembangunan lebih efektif demi kesejahteraan bersama.

“Dengan merevisi UU No 25/2004, kelak jika ada kebijakan dan arah pembangunan yang melenceng bisa kita coret,”pungkas Ratmadi.

Menyikapi perkembangan tersebut kini DPD RI bekerjasama dengan berbagai ahli tata negara mulai memikirkan untuk merefomulasi perencanaan pembangunan dengan model GBHN.

Pada kesempatan ini Oka Ratmadi juga menyinggung GBHN dari persepektif budaya Bali. “Apakah Bali punya GBHN?” tanyanya.

Oka Ratmadi memaparkan, sejak jaman dulu Bali sudah memiliki “GBHN”, di jaman Mpu Kuturan (abad XI M) penataan sistem politik sudah dilakukan oleh leluhur kita, saat itu di Bali juga terjadi perbedaan dan pertentangan politik dikalangan kelompok dan unsur masyarakat. Setelah melalui musyawarah besar (Samuan Tiga-red) yang melibatkan kelompok, raja dan para ahli agama, akhirnya perbedaan dan pertentangan bisa disatukan dalam visi bersama, sejak saat itu masyarakat Bali secara budaya sudah memiliki “GBHN” yang hingga kini masih diyakini dan menentukan arah kehidupan masyarakat dan kebudayaan Bali,  terang Ratmadi.

Selain pembangunan nasional Politisi PDI Perjuangan ini juga menyampaikan harus adanya sinergitas antara Koperasi dengan BUMDes. Mengingat di desa-desa di Bali sudah banyak berdiri koperasi. Namun dasar hukum dan keanggotaan antara BUMDes dengan Koperasi berbeda. Karena BUMDes merujuk pada UU Pemerintahan Desa dan UU Desa, sedangkan Koperasi mengacu UU No. 25 tahun 1992 tentang Koperasi. Selain itu keanggotaan BUMDes lebih luas dan kolektif, sedangkan Koperasi berbasis anggota. “Koperasi itu lebih menekankan konsep kepemilikan dan integrasi usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Jadinya jika disinergikan dengan BUMDes bisa macam-macam usaha dikelola dan dipasarkan bersama Koperasi, sehingga makin berperan besar,” kata Mantan Ketua DPRD Bali ini.

Melihat pentingnya sinergi tersebut antara tujuan BUMDes dan Koperasi, maka Komite IV DPD RI memandang perlu adanya pengaturan dan pengkajian, karena BUMDes juga masih memiliki kelemahan dan jika semua desa dibentuk BUMDes maka seperti apa nantinya nasib koperasi pasca kelahiran BUMDes. “Jangan sampai antara BUMDes dan Koperasi saling melemahkan. Oleh karena itu Desa Dinas diharapkan bisa berperan lebih besar agar BUMDes bisa bersinergilah. Jika sama-sama menguntungkan itu yang harus dikuatkan dan disinkronkan,” harap Penglingsir Puri Satria ini.

Dalam diskusi yang digelar oleh Anggota Komite IV DPD RI dapil Bali, A.A. Ngurah Oka Ratmadi, SH., yang melibatkan Praktisi, Akademisi, Pelaku Usaha dan mahasiswa di Bali. Lewat diskusi kali ini BUMDes diharapkan menjadi motor penggerak kegiatan ekonomi di desa juga bisa berfungsi sebagai lembaga sosial dan komersial, sesuai Undang-Undang No. 6 tahun 2014 tentang Desa. “Sebagai lembaga komersial, BUMDes bertujuan mencari keuntungan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat desa. Lewat peran BUMDes itu akselerator perekonomian desa diharapkan tercipta peluang usaha dan lapangan kerja baru, warga juga makin banyak kegiatan usaha, punya pendapatan jelas, pengangguran berkurang drastis dan kesejahteraan desa akan meningkat pesat,” tegas A.A. Ngurah Oka Ratmadi usai membuka Diskusi Usulan Komite IV DPD RI di Warung Bucu Tabanan, Minggu (18/10).

Tokoh Lainnya

Hidayat Nur Wahid

Hidayat Nur Wahid

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat
Zulkifli Hasan

Zulkifli Hasan

Ketua MPR RI
Erick Thohir

Erick Thohir

Menteri Kementrian BUMN
Bambang Soesatyo

Bambang Soesatyo

Anggota Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar
Agus Harimurti Yudhoyono

Agus Harimurti Yudhoyono

Staff TNI Angkatan Darat
Joko Widodo

Joko Widodo

Presiden RI
Budi Karya Sumadi

Budi Karya Sumadi

Menteri Perhubungan
Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Menteri Kementerian Pertahanan
Sandiaga Salahuddin Uno

Sandiaga Salahuddin Uno

Menteri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo

Gubernur Provinsi Jawa Tengah