Tempat & Tanggal Lahir
Semarang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, 24 September 1964
Karir
- Jurnalis Harian Bisnis Indonesia.
- Reporter Senior Majalah Prospek
- Direktur Internet Service Agrakom
- Direktur Pemasaran Agrakom
- Direktur Agrakom
- CEO Virtual Consulting (2003 - 2010)
- Online Strategist Virtual Consulting (2010)
- Marketing Director Detik.com (1998 - 2002)
- Founder & CEO PortalHR.com, Indonesian Human Resources Portal
- CEO Jualio.com
- Senior Editor Majalah SWA
Pendidikan
- SMA Negeri 3 Semarang (1981 - 1983)
- Jurusan Teknik Nuklir Universitas Gajah Mada (1983 - 1990)
Detail Tokoh
Nukman Luthfie sering dianggap sebagai salah satu pengusaha internet marketing terbaik yang ada di Indonesia. Nukman merupakan salah satu orang yang paling awal mengendus potensi besar yang disimpan oleh internet, saat teknologi ini mulai masuk Indonesia pada 1994.
Nukman memiliki latar belakang yang bisa dibilang sangat jauh dari dunia internet. Selepas lulus dari SMA 3 Semarang, ia melanjutkan studi ke Jurusan Teknik Nuklir Universitas Gadjah Mada.
Sebenarnya, Nukman telah menyukai bidang sains dan teknologi sejak masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Saat itu, yang ada dalam pikirannya hanya lah membaca dan membaca. Mendapatkan ilmu pengetahuan tentang sains sebanyak-banyaknya. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengambil jurusan teknik nuklir yang pada waktu itu merupakan jurusan yang paling pas dengan keinginan nya.
Di jurusan tersebut, ia tergolong mahasiswa yang aktif. Tidak sedikit pula jurnal ilmiah populer yang ia tulis semasa di bangku kuliah. Hal tersebut juga lah yang mengantarkan dirinya masuk ke dunia baru, dunia jurnalistik.
Begitu lulus kuliah, dalam sepekan Nukman merantau ke Jakarta mencari pekerjaan. Karena selama kuliah ia membiayai hidup dengan menulis ilmiah populer bahan-bahan kuliah untuk berbagai koran, ia berniat menjadi wartawan. Nukman bekerja di tiga media, awalnya di koran Bisnis Indonesia, lalu majalah Prospek dan terakhir di SWA sebagai redaktur.
Sejak lama, ia memiliki ketertarikan dalam bidang Teknologi Informasi dan Bisnis. Hal ini membuatnyanya belajar soal internet saat awal-awal munculnya internet di Indonesia tahun 1994-an. Karena itu, ketika diminta untuk bergabung ke Agrakom, perusahaan pembuat web pertama di Indonesia, ia segera menerimanya. Nukman memulai karir dari mengurusi web Agrakom, hingga akhirnya menjadi Direktur Internet Service, yang membangun puluhan web-web perusahaan besar di Indonesia.
Tak lama di Agrakom, ia dan Hana Budiono, membangun Agrakom Public Relations. Perusahaan ini melayani perusahaan-perusahaan IT seperti Microsoft Corp, Intel Corp dan Dell Corp yang sedang gencar-gencarnya menggarap pasar Indonesia. Saat itu, ia menjelma dari sekadar karyawan/direksi, menjadi seorang intrapreneur.
Saat Agrakom melahirkan Detik.com pada tahun 1998, Nukman dipercaya untuk memegang pemasaran dan menjadi Direktur Pemasaran, yang kemudian merangkap sebagai Direktur IT. Pada Desember 2002, Nukman memutuskan berhenti sebagai profesional murni karena ingin menjadi pengusaha. Maka, akhir Desember 2003, ia mengundurkan diri dari Detik.com.
Selanjutnya, pada 24 Januari 2003, Nukman melahirkan Virtual Consulting, sebagai perusahaan konsultan strategi Internet. Saat ini Virtual Consulting disebut majalah ADOI sebagai konsultan strategi digital yang mampu berkompetisi dengan asing di Indonesia. Virtual Consulting dipercaya untuk mengelola merek-merek global dan nasional, seperti SOYJOY, Nestle, Merck, Indofood dan Evalube.
Tujuh tahun memegang posisi sebagai CEO, Nukman mengundurkan diri mulai 24 Januari 2011. Posisinya digantikan oleh Iim Fahima, anak muda yang punya visi dan pengalaman panjang di dunia ad agency dan sudah bergabung di Virtual Consulting selama empat tahun.
Saat ini, Nukman berperan sebagai Online Strategist Virtual Consulting, sekaligus melahirkan bisnis-bisnis baru di dunia digital, yang fokus di e-commerce dan e-learning. Salah satunya: Jualio.com , jasa self-service membangun toko online. Pada saat yang sama, ia mulai lebih mengembangkan PortalHR.com yang dibangunnya pada 2007.
Perkembangan media sosial dan kemahiran orang Indonesia dalam menggunakannya membuat Nukman meramalkan bahwa potensi selanjutnya dari internet adalah perkembangan e-Commerce.
Ia melihat bahwa orang Indonesia dengan mudah memunculkan trending topic yang mereka inginkan di Twitter, kecenderungan mengupdate status di mana saja dan kapan saja, serta berbagi komentar mengenai produk yang mereka gunakan.
Dengan adanya pecandu media sosial ini, perusahaan dengan mudah memasukkan pesan pemasaran mereka tanpa harus kesan beriklan secara konvensional.
Pada tanggal 24 Januari 2012, Nukman melalui Virtual Consulting meluncurkan Akademi Virtual dengan target meluluskan 1.000 orang setiap tahunnya dengan spesialisasi di bidang digital marketing.
Hal ini didasari besarnya pasar di dunia internet, terutama media sosial. Sementara orang mulai mengabaikan iklan konvensional dan mempercayai rekomendasi teman dari internet. Ini menjadi kesempatan yang harus dimanfaatkan oleh perusahaan melalui sumber daya manusia terlatih.
Nukman tutup usia di umur 54 tahun, seorang pengamat media sosial yang kerap disebut sebagai "Bapak Medsos Indonesia" ini meninggal pada 12 Januari 2019 pukul 22.15 WIB di Yogyakarta.
Kepergiannya menciptakan tagar #RIPNukman terpantau menjadi trending topic di Twitter. Tagar ini merupakan ucapan belasungkawa dari para masyarakat Indonesia.