Tempat & Tanggal Lahir
Parakan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Indonesia, 16 Mei 1908
Karir
- Pemimpin delegasi Indonesia dalam perundingan Roem-Roijen (1949)
- Menteri Dalam Negeri pada Kabinet Sjahrir III (1946 - 1947)
- Pemimpin delegasi Indonesia dalam perundingan Roem-Royen (1949)
- Menteri Luar Negeri pada Kabinet Natsir (1950 - 1951)
- Menteri Dalam Negeri pada Kabinet Wilopo (1952 - 1953)
- Wakil Perdana Menteri I pada Kabinet Ali Sastroamidjojo II (1956)
Detail Tokoh
Mohammad Roem adalah salah satu tokoh populer sebagai negosiator dalam perundingan Roem-Royen tahun 1949. Ia pahlawan nasional yang terkenal sebagai diplomat ulung dalam perundingan-perundingan yang melibatkan Indonesia dan Belanda sekaligus pemimpin Indonesia pada masa Perang Revolusi. Ia lahir di Parakan Temanggung 16 Mei 1908.
Ayahnya adalah Dulkarnaen Djojosasmito, dan ibunya adalah Siti Tarbijah. Dia pindah ke Pekalongan karena Parakan dilanda wabah penyakit menular seperti kolera, wabah, dan influenza. Pada tahun 1915, ia belajar di Volksschool dan dua tahun kemudian melanjutkan ke Hollandse Inlandsche Sekolah sampai 1924. Pada tahun 1924, ia menerima beasiswa untuk belajar di "School tot Opleiding van Indische Artsen" - STOVIA setelah menghadiri pemeriksaan pemerintah.
Tiga tahun kemudian, ia menyelesaikan ujian tahap pendahuluan dan ditransfer ke Algemene Middelbare Sekolah, dan lulus pada tahun 1930. Setelah menghadiri tes masuk Kedokteran Perguruan tinggi, dan ditolak, ia berpaling ke hukum, memasuki Rechtshoogeschool te Batavia (Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta) pada tahun 1932 dan memperoleh gelar Meester in de Rechten pada tahun 1939.
Selama Kebangkitan Nasional Indonesia, ia aktif di beberapa organisasi seperti Obligasi Jong Islamieten pada tahun 1924 dan Sarekat Islam pada tahun 1925. Selama Revolusi, ia adalah seorang anggota delegasi Indonesia di Perundingan Linggarjati (1946) dan Perjanjian Renville (1948). Pada tahun 1949, ia juga pemimpin delegasi di Perjanjian Roem-Roijen, yang membahas batas Indonesia, dan ditandatangani pada tanggal 7 Mei 1949.
Sebagai pejabat negara, ia menjabat sebagai Menteri dalam negeri di Kabinet Sjahrir III, menteri luar negeri selama Kabinet Natsir, menteri dalam negeri selama Kabinet Wilopo, dan wakil perdana menteri semakin selama Kabinet Ali Sastroamidjojo II.