Menuju konten utama
Harun Yahya

Harun Yahya

Penulis Turki

Tempat & Tanggal Lahir

Ankara, Turki, 2 Februari 1956

Karir

  • Penulis Turki

Detail Tokoh

Adnan Oktar juga dikenal sebagai Harun Yahya atau Adnan Hoca, adalah seorang penulis dan kreasionis Islam. Ia merupakan penentang teori evolusi, Darwinisme dianggapnya sebagai sumber terorisme.

Sebagai sosok yang sangat menjunjung tinggi akhlaq dan aktif berdakwah pada masyarakat, Adnan Oktar memulai perjuangan intelektualnya pada tahun 1979, yakni sewaktu masih berkuliah di Akademi Seni Rupa, Universitas Mimar Sinan.

Dikutip dari laman harunyahya.com, diceritakan selama masa kuliah, pengkajiannya yang mendalam tentang berbagai filsafat dan ideologi materialistis yang sangat berpengaruh waktu itu menjadikan Adnan Oktar lebih paham dibanding para pendukung filsafat dan ideologi itu sendiri.

Berdasarkan kumpulan hasil penelitian dan studinya ini, ia menulis beragam buku mengenai bahaya Darwinisme dan teori evolusi. Di samping itu, Adnan Oktar juga telah menulis lebih dari seratus buku mengenai akhlaq dalam Alqur'an dan masalah-masalah pokok dalam agama.

Pada awal tahun 1980-an, dia mengumpulkan beberapa mahasiswa untuk berbagi pemikiran mengenai Islam. Para mahasiswa itu berasal dari keluarga di Istanbul yang kaya dan aktif secara sosial. Dari tahun 1982 sampai 1984, dia membentuk bentuk kelompok yang terdiri dari 20 sampai 30 orang.

Kelompok itu juga diikuti oleh para pelajar sekolah menengah swasta yang berasal dari keluarga yang terkemuka dan aktif secara sosial dengan status ekonomi yang tinggi yang baru saja menjadi relijius. Edip Yüksel menyebut bahwa Adnan Oktar mengajar "dengan lembut dan dalam cara yang modern kepada anak-anak dari kelas sosial atas itu, tanpa mengintimidasi mereka...versi halus dan urban dar Said Nursi."

Dalam pengajaran keagamaannya, dia menentang Marxisme, komunisme dan filsafat materialistis. Dia menekankan pentingnya menyanggah teori evolusi dan Darwinisme karena dia merasa bahwa hal itu telah menjadi ideologi yang digunakan untuk menyeabrkan materialisme dan ateisme, serta berbagai ideologi terkait lainnya. Dia secara pribadi mendanai pamflet yang berjudul Teori Evolusi yang menggabungkan "mistisisme dengan retorika ilmiah."

Adnan Oktar pernah ditangkap, dan dituntut atas tuduhan menyebarkan revolusi teokratis. Dia ditahan selama 19 bulan, meskipun dia tidak pernah secara resmi didakwa. Dia ditahan di klinik penjara, dan kemudian di Rumah Sakit Jiwa Bakirkoy, tempat dia didiagnosa menderita kelainan kejiwaan obsesif kompulsif dan skizofrenia.

Ia menghabiskan 10 bulan di rumah sakit jiwa, hingga akhirnya dinyatakan sehat oleh dokter militer, tapi dia juga mengeluh bahwa media-media di Turki menyebarkan berita bahwa dia gila. Adnan Oktar juga mengklaim bahwa dia dimasukkan ke institusi kejiwaan sebagai hukuman karena menerbitkan bukunya. 

Pada 11 Juli 2018, Adnan ditangkap polisi di Istanbul, Turki. Polisi juga mengejar 234 orang yang diduga satu kelompok dengan Oktar. Anadolu Agency menulis, Adnan Oktar telah masuk dalam daftar buronan kepolisian setempat, menurut sumber yang menolak disebutkan identitasnya.

Kelompok yang dipimpin Oktar diduga kuat melakukan sejumlah kejahatan, seperti pelecehan seksual anak, hubungan seksual dengan anak di bawah umur, penculikan, penahanan anak di bawah umur, melanggar hukum perpajakan, dan melanggar undang-undang antiteror.

Polisi menangkap Oktar dan para pengawalnya di kediaman Oktar, Cengelkoy. Menurut Hurriyet Daily News, polisi menyita senjata, baju besi pelindung tubuh, dan kendaraan berlapis baja dari kediaman Oktar.

Menurut pernyataan Kejaksaan Agung Istanbul, Oktar "ditangkap ketika dia berusaha melarikan diri" dari polisi. Kepolisian juga telah menggerebek 120 bangunan untuk mencari keberadaan Oktar dan para pengikutnya setelah mendapat laporan dari para penggugat.

Sumber riset: http://id.harunyahya.com/bilgi/adnan-oktar-kimdir

https://id.wikipedia.org/wiki/Harun_Yahya

https://tirto.id/penulis-harun-yahya-alias-adnan-oktar-ditangkap-polisi-turki-cNYa

Tokoh Lainnya

Joko Widodo

Joko Widodo

Presiden RI
Sandiaga Salahuddin Uno

Sandiaga Salahuddin Uno

Menteri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Bambang Soesatyo

Bambang Soesatyo

Anggota Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar
Budi Karya Sumadi

Budi Karya Sumadi

Menteri Perhubungan
Erick Thohir

Erick Thohir

Menteri Kementrian BUMN
Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo

Gubernur Provinsi Jawa Tengah
Agus Harimurti Yudhoyono

Agus Harimurti Yudhoyono

Staff TNI Angkatan Darat
Hidayat Nur Wahid

Hidayat Nur Wahid

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat
Zulkifli Hasan

Zulkifli Hasan

Ketua MPR RI
Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Menteri Kementerian Pertahanan