Menuju konten utama
Djohan Efendi

Djohan Efendi

Menteri Sekretaris Negara RI (2000 - 2001)

Tempat & Tanggal Lahir

Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, Indonesia, 1 Oktober 1939

Karir

  • Menteri Sekretaris Negara RI (2000 - 2001)

Detail Tokoh

Djohan Effendi adalah mantan Menteri Sekretariat Negara ada era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid. Di kalangan peminat pemikiran Islam, namanya tidak asing. Ia sudah malang-melintang sebagai pemikir Islam inklusif yang sangat liberal. Dia begitu dibenci kelompok Islam konservatif karena sikapnya yang begitu membela kelompok Ahmadiyah.  

Di era Soeharto, Djohan memiliki peran sebagai Staf Khusus Sekretaris Negara. Dia pun sempat jadi penulis pidato presiden. Aktifitasnya yang dengan kelompok islam liberal membuatnya dekat dengan Nurcholis Madjid dan Gusdur. Wajar ketika Gusdur naik, dia dimasukan dalam kabinet.

Djohan dikenal bebas dalam bergaul dengan penganut agama lain. Di samping itu, ia sendiri merasa prihatin dengan kondisi di mana bentuk pertentangan mengatasnamakan agama malah bisa menjadi penyebab tindakan kriminal atau anarkis.

Dia dikenal menteri yang cukup berani karena pernah melakukan kunjungan kenegaraan ke Israel. Djohan dinilai sosok yang terbuka. Kebiasaanya mempelajari biografi tokoh-tokoh dunia.

Kegetolannya dalam membaca membuahkan kecerdasan. Djohan adalah sosok yang serta merta meyakini begitu saja setiap informasi yang dia terima, ia mampu mengelolanya terlebih dahulu.

Karirnya di biroktasi bermula sebagai pegawai negeri biasa sebagai seorang pegawai di Departemen Agama di Amuntai, Kalimantan Selatan.

Selama menjadi pegawai, rupanya ia mendapat perhatian cukup dari atasannya, ia memiliki nasib baik hingga mendapat kesempatan menambah keilmuwannya. Djohan diberi kesempatan untuk melanjutkan kuliah di tugas Fakultas Syariah IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Selama menjadi mahasiswa IAIN Sunan Kalijaga, Djohan melibatkan diri dalam organisasi kemahasiswaan. Djohan bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Meskipun Djohan pada awalnya kurang tertarik pada HMI karena pada saat itu HMI pro-Masyumi. Keberpihakan HMI dengan Masyumi jelas berseberangan dengan semangat Djohan yang pluralis. Akan tetapi, ketika Partai Komunis Indonesia (PKI) mengintimidasi HMI, perasaan Djohan tersentuh. Ia kemudian mendaftarkan diri menjadi  anggota HMI Cabang Yogyakarta.

Pemikiran Djohan yang progresif, membuatnya disatukan dengan Ahmad Wahib dan Dawam Rahardjo dalam faksi tersendiri di tubuh HMI. Mereka bertiga dituduh partisan Partai Sosialis Indonesia (PSI). Akhirnya, pada tahun 1969, Djohan secara resmi mengundurkan diri dari HMI.

Lulus IAIN, Djohan pindah ke Jakarta dan bekerja di Sekretariat Jenderal Departemen Agama. Kehadirnnya menarik perhatian Menteri Agama yang kala itu dijabat oleh Mukti Ali. Dia pun ditarik menjadi staf khusus Menteri Agama.

Selama bertugas menjadi staf menteri, Djohan sempat dikaryakan ke Sekretaris Negara. Kehadirannya di Sekretariat Negara secara khusus ditugaskan untuk membantu menyusun pidato-pidato Soeharto.

Saat Mukti Ali lengser dia sempat berseitegang dengan Menteri Agama berikutnya, Tarmizi Taher. Melihat keadaan yang tak menentu itu, Djohan memutuskan hijrah ke Australia untuk kembali kuliah dan mengambil program doktor di Universitas Deakin, Geelong, Victoria.

Djohan Effendi lalu lulus dengan disertasi berjudul, "Progresif Tradisional: Studi Pemikiran Kalangan Muda NU, Kiai Muda NU, dan Wanita NU".

Tahun 1998, Djohan Efendi kembali ke Jakarta atas permintaan Menteri Agama, Malik Fadjar. Kembalinya Djohan ke tanah air disambut dengan surat pengangkatan sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Departemen Agama. Kedekatannya dengan Gusdur membuatnya ditarik masuk dalam Kabinet Persatuan Nasional.

Tokoh Lainnya

Joko Widodo

Joko Widodo

Presiden RI
Erick Thohir

Erick Thohir

Menteri Kementrian BUMN
Bambang Soesatyo

Bambang Soesatyo

Anggota Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar
Zulkifli Hasan

Zulkifli Hasan

Ketua MPR RI
Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo

Gubernur Provinsi Jawa Tengah
Sandiaga Salahuddin Uno

Sandiaga Salahuddin Uno

Menteri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Hidayat Nur Wahid

Hidayat Nur Wahid

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat
Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Menteri Kementerian Pertahanan
Agus Harimurti Yudhoyono

Agus Harimurti Yudhoyono

Staff TNI Angkatan Darat
Budi Karya Sumadi

Budi Karya Sumadi

Menteri Perhubungan