tirto.id - Malika Anastasya, bocah perempuan berusia 6 tahun yang menjadi korban penculikan di Kelurahan Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Pusat, telah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Kepala Kepolisian Metro Jakarta Pusat, Kombes Polisi Komarudin, seperti dilansir dariAntaramengatakan, saat ini Malika dalam penanganan medis untuk dilakukan pemeriksaan fisik di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Selain pemeriksaan fisik, pihak Kepolisian juga akan menghadirkan psikiater untuk melakukan pemeriksaan psikis Malika.
Menurut Kombes Polisi Komarudin, pihaknya juga akan melakukan trauma healing, mengingat Malika yang masih berusia 6 tahun dibawa bepergian oleh penculiknya dalam waktu yang cukup lama dengan pola hidup berpindah-pindah. Ini sangat berbeda dari pola hidup Malika yang sebelumnya.
Malika diculik pada 7 Desember 2022, sekitar pukul 10.00 WIB. Dilansir dariAntara, penculik Malika bernama Iwan Sumarno alias Jacky alias Herman alias Yudi. Iwan Sumarno yang merupakan pemulung dan biasa berkeliling membawa gerobak adalah mantan narapidana kasus pencabulan anak pada 2014. Iwan bebas 7 tahun kemudian.
Kala itu, pelaku penculik Malika yang sudah kenal dengan keluarga Malika serta biasa membeli kopi di warung keluarga Malika, mengajak Malika membeli ayam goreng di dekat kios kopi orang tua Malika. Namun, hingga pukul 14.00, Malika belum juga kembali ke kios.
Berdasarkan penelusuran polisi melalui rekaman kamera CCTV, pelaku penculikan dan Malika naik Bajaj kemudian turun di sekitar Stasiun Kota. Akhirnya pada hari ke-26 Malika berhasil ditemukan.
Tips bagi orang tua untuk mencegah penculikan pada anak
Berkaca dari kasus penculikan Malika, orang tua harus selalu waspada dan mengetahui dengan cermat apa saja yang perlu dilakukan untuk mencegah penculikan buah hati kesayangannya.
Berikut adalah beberapa tips bagi orang tua untuk mencegah penculikan anak, seperti dilansir dari laman Kids Health.
1. Orang tua sebaiknya jangan cepat percaya dengan pesan berantai tentang penculikan anak.
2. Orang tua harus selalu waspada dan menjalin komunikasi yang baik dengan pihak sekolah.
3. Ajarkan anak Anda untuk tidak mudah percaya dengan orang asing atau orang yang baru dikenal.
4. Jangan membiarkan anak Anda, terutama yang masih balita atau belum cukup umur, berada sendirian di tempat ramai dan terbuka. Selain itu jangan biarkan anak sendirian di mobil atau baby stroller.
5. Orang tua wajib memantau dan waspada jika ada orang asing berada dekat dengan buah hatinya.
6. Orang tua sebaiknya melengkapi anak dengan kartu identitas yang jelas.
7. Foto buah hati setiap 6 bulan sekali. Tujuannya agar orang tua memiliki foto terbaru dari anaknya, sehingga jika ada hal yang tidak diinginkan, orang tua bisa memberikan foto terbaru anaknya kepada yang berwajib.
8. Selalu perbaharui medical dan dental records anak.
9. Selalu awasi aktivitas online anak. Ajarkan kepada anak untuk tidak memberikan informasi personal secara online.
10. Hindari memposting informasi personal dan foto anak secara online.
11. Jika ingin menggunakan jasa baby sitter, sebaiknya orang tua menggunakan penyedia jasa baby sitter yang benar-benar terpercaya.
12. Satu lagi, hindari memberikan pakaian kepada anak yang bertuliskan nama anak. Anak-anak cenderung lebih percaya kepada orang dewasa yang mengetahui nama mereka.
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
