tirto.id - Tim Gabungan belum menemukan lagi korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba pada Senin (18/6/2018).
Menurut pantauan, meski telah melakukan penyelaman dari Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun sejak Kamis (21/6/2018) pagi, belum ada penumpang yang kembali ditemukan, baik hidup maupun meninggal dunia.
Tim penyelam yang kembali ke Pelabuhan Tigaras sekitar pukul 17.30 WIB hanya menemukan sejumlah material seperti sepatu, sandal, dan botol air mineral.
Pimpinan Basarnas Special Group (BSG), Charles Batlajery mengatakan dalam penyelaman pada Kamis itu, pihaknya mengerahkan 20 personel yang terdiri dari 10 prajurit Pengintai Amfibi (Taifib) marinir dan 10 personel BSG.
Penyelaman tersebut dilakukan untuk mencari penumpang dan lokasi bangkai KM Sinabung yang tenggelam pada Senin (18/6/2018) sore.
Penyelaman dilakukan di perairan yang berdekatan dengan Pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir yang menjadi tujuan perjalanan KM Sinar Bangun.
"Kita lakukan pencarian dekat Simanindo karena arus menuju arah barat daya. Tim BSG melakukan penyelaman sekitar 30 meter di bawah permukaan air," katanya.
Namun pihaknya tidak dapat berbuat banyak karena kondisi air Danau Toba cukup keruh sehingga jarak pandang (visibilitas) hanya berkisar 0-1 meter.
Meski menemukan material seperti sepatu, sandal, dan botol air mineral, tetapi pihaknya belum bisa memastikan benda tersebut milik penumpang KM Sinar Bangun.
"Kami belum bisa dipastikan itu milik korban atau orang lain," katanya.
Berdasarkan data sementara, jumlah penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba sebanyak 206 orang.
Kepala Kantor SAR Medan Budiawan di posko terpadu di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Kamis, mengatakan pihaknya berupaya mengecek data yang disampaikan, termasuk ke Polres Simalungun.
Dari kroscek tersebut, diperkirakan jumlah penumpang KM Sinar Bangun yang belum ditemukan sebanyak 184 orang.
Sedangkan penumpang yang berhasil ditemukan berjumlah 22 orang yang terdiri dari 19 penumpang selamat dan tiga orang meninggal dunia.
"Jadi, jumlahnya diperkirakan 206 orang," katanya.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra
