Tes Kesehatan Awal Rekrutmen KAI 2025 Meliputi Apa Saja?

tirto.id - Rekrutmen PT Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) 2025 untuk sejumlah posisi saat ini masih berlangsung. Terbaru, PT KAI baru saja mengumumkan daftar peserta lolos seleksi administrasi atau seleksi tahap 1 pada 19 September 2025.

Setelah pengumuman administrasi, peserta selanjutnya berkesempatan untuk mengikuti tahapan lainnya yaitu seleksi kesehatan awal, seleksi psikologi, seleksi wawancara, hingga seleksi kesehatan akhir (ditambah tes kesamaptaan khusus Polsuska). Total ada 5 tahapan seleksi rekrutmen PT KAI 2025.

Dari rangkaian itu, tes kesehatan awal menjadi salah satu tahap krusial yang menentukan kelanjutan kandidat ke seleksi berikutnya. Pemeriksaan ini dirancang untuk memastikan calon pekerja berada dalam kondisi yang memadai sehingga mampu menjalankan tugas di lingkungan kerja KAI.

Tahapan Rekrutmen KAI

Berikut tahapan rekrutmen PT Kereta Api Indonesia (KAI) tahun 2025 yang wajib dilalui setiap pelamar. Proses seleksi dilakukan berlapis untuk menjamin kualitas dan integritas talenta yang diterima.

Tahapan seleksi rekrutmen KAI 2025 meliputi:

• Seleksi Administrasi – Verifikasi dokumen sesuai persyaratan umum dan khusus yang ditetapkan.
• Tes Kesehatan Awal – Pemeriksaan kondisi fisik dasar untuk memastikan kandidat memenuhi standar medis perusahaan.
• Tes Psikologi – Evaluasi kemampuan kognitif, kepribadian, serta kesiapan mental.
• Wawancara – Penilaian motivasi, kompetensi, dan kesesuaian dengan kebutuhan organisasi.
• Tes Kesehatan Akhir – Pemeriksaan medis menyeluruh guna memastikan kesiapan fisik secara total.
• Tes Kesamaptaan – Khusus untuk formasi Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska), mencakup uji kebugaran fisik dan daya tahan tubuh.

Tes Kesehatan Awal KAI 2025 Meliputi Apa Saja?

PT KAI belum merinci secara jelas tes kesehatan awal rekrutmen 2025 hingga artikel ini ditulis. Peserta, nantinya bisa menunggu informasi resmi terkait tes kesehatan awal rekrutmen PT KAI 2025.

Namun umumnya, tahapan ini dilakukan dengan pemeriksaan di klinik atau rumah sakit yang ditunjuk perusahaan, dengan fokus pada aspek vital kesehatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

Secara umum, tes kesehatan awal itu bisa meliputi antropometri, seperti pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar dada, serta tekanan darah.

Selain itu, kemungkinan juga terdapat pemeriksaan fisik yang mencakup mata, telinga, hidung, tenggorokan, gigi, kulit, jantung, paru-paru, hingga organ vital lain.

Potensi lainnya, ialah adanya tes penglihatan dan pendengaran juga menjadi bagian penting untuk mendeteksi buta warna, gangguan ketajaman visual, maupun kelainan fungsi pendengaran.

Peserta juga bisa menjalani tes penunjang. Di antaranya adalah pemeriksaan urine untuk mendeteksi kelainan metabolik, pemeriksaan darah sebagai gambaran kondisi kesehatan umum, serta rontgen dada untuk mengidentifikasi penyakit paru-paru atau gangguan pernapasan.

Namun sebagai pengingat kembali, informasi resmi terkait tes kesehatan awal bisa peserta pantau melalui pengumuman di laman resmi atau media sosial terverifikasi milik PT KAI.