tirto.id - Berubahnya penyaluran beras rastra ke skema bantuan pangan non tunai (BPNT) membuat stok beras Perum masih melimpah dan tak terserap.
Direktur Pengadaan Perum Bulog, Bachtiar mengatakan, akan ada rencana agar para PNS, TNI dan Polri diwajibkan untuk membeli beras Bulog.
"Untuk hilir kalau ga salah ada info nanti PNS, TNI, Polri sudah mulai beli berasnya bulog Insyaallah," ujar dia, usai rapat di kantor Kementerian Kordinator Bidang Perekonomian, Jumat (3/5/2019).
Bachtiar juga menyampaikan, rencana ini juga akan dibahas dalam rapat terbatas dengan presiden yang dihadiri oleh Dirut Bulog, Budi Waseso.
Namun, ia belum dapat memastikan skema penyaluran beras kepada PNS, TNI, Polri tersebut.
Sebab, kata dia, biasanya penyaluran beras untuk PNS TNI dan Polri tersebut berjalan lewat skema natura atau penyaluran beras secara langsung.
"TNI-Polri itu biasanya ambil di Bulog, tapi siapa tahu [ada] kartu sembako. Saya pikir lah Bulog jual beras paling murah," ucap dia.
Sejak program rastra diubah menjadi BPNT oleh Kementerian Sosial, jumlah beras yang diserap Bulog menurun. Hal ini membuat Bulog kehilangan pangsa pasar cukup besar.
Hal ini juga diperkirakan membuat Bulog tak lagi bisa membeli beras yang berasal dari petani dengan harga tinggi atau Harga Pokok Pasaran (HPP).
Kendati demikian, Bachtiar optimistis serapan beras Bulog pada 2019 tetap bisa berjalan lancar.
"Sekarang tetap ada operasi pasar atau KPSH. Berikutnya Bulog juga komersialkan karena, perusahaan umum kan kita juga komersial buy to sale. Beli langsung jual, termasuk beras-beras premium. Kan produk produk Bulog udah launching kan," imbuh dia.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Zakki Amali
