tirto.id - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan HB X menegur Pemerintah Kota Yogyakarta yang tak segera menerbitkan aturan terkait larangan penggunaan skuter dan becak motor di area wisata Malioboro.
"Saya hanya menyediakan [pedestrian] hanya untuk pejalan kaki, tidak ada otopet, tidak ada yang lainnya," kata Sri Sultan HB X di hadapan awak media pada Senin (28/3/2022).
Dirinya menekankan bahwa aturan tersebut harus ditandatangani oleh pihak Pemerintah Kota Yogyakarta dan bukan dari dirinya.
"Yang mengeluarkan [aturan] harus dari kota," jelasnya.
Aturan dari Pemerintah Kota Yogyakarta sudah diitunggu olehnya sejak lama, akan tetapi hingga kini masih belum juga muncul.
"Tapi sampai sekarang belum keluar, kalau tidak nanti saya yang akan mengeluarkan sendiri. Saya mau melihat keputusan wali kotanya seperti apa, hanya berkata iya-iya saja, namun tidak pernah jadi," tegasnya.
Sri Sultan HB X juga menambahkan bahwa dirinya hanya mengizinkan dua kendaraan wisata untuk beroperasi di Malioboro yaitu becak dan andong sebagaimana aturan dalam peraturan daerah yang telah ditandatangani.
"Saya hanya membina becak dan andong, selain itu seperti skuter atau becak motor di luar kewenangan saya," jelasnya.
Sebelumnya, salah satu usaha rental skuter listrik, skuteraja.id, mengaku siap mengikuti aturan dari pemerintah daerah dan kota Yogyakarta bila keberadaan skuter listrik dilarang di Malioboro.
"Kami masih menunggu bagaimana aturan yang tepat, dan kalau sudah benar-benar dilarang kami akan berhenti. Nantinya kami akan memindahkan ke area wisata yang diperbolehkan," kata Koordinator Lapangan Skuteraja.id, Dennis Darmawan.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Maya Saputri
