tirto.id - Tren mobile gaming saat ini terus meningkat. Ini ditandai dengan kemunculan game-game baru, Call of Duty Mobile misalnya, yang menuntut spesifikasi tinggi agar mulus berjalan di smartphone.
Situasi itu mendorong Google, Apple, dan manufaktur smartphone terus mengembangkan perangkatyang didesain untuk kebutuhan gaming.
Bahkan, Google telah menyiapkan program Game Device Certification sebagai parameternya, Android Authority melansir.
Meningkatnya popularitas perangkat gaming juga mendapat dukungan dari produsen chipset seperti Qualcomm dan MediaTek.
Adapun smartphone yang didesain untuk gaming juga terus bermunculan, seperti Asus ROG, Nubia Red Magic, Razer Phone, Black Shark, dan sebagainya.
Melansir XDA Developers, Google melalui Game Device Certification akan mendefinisikan fitur dan spesifikasi yang dapat jadi acuan pengguna saat memilih perangkat gaming.
Berdasarkan dokumen Game Device Certification, perangkat gaming wajib memenuhi beberapa syarat terkait spesifikasi sebagai berikut:
1. Performa
Perangkat gaming harus menawarkan performa yang dapat diprediksi dan stabil. Artinya, perangkat ini tidak boleh mengalami penurunan performa (throttling) mendadak, kehilangan core CPU atau sistem mengalami 'perilaku' yang aneh.
Kendala semacam itu biasanya disebabkan oleh overheat atau panas berlebih. Manufaktur smartphone dituntut memperhatikan sektor pendinginan di perangkat game andalannya.
2. Kartu Grafis
Salah satu bagian yang cukup vital dari perangkat gaming adalah kartu grafis atau Graphics Processing Unit (GPU).
Menurut Google, perangkat gaming yang memenuhi Game Device Certification harus dibekali GPU modern mendukung API (Application Programming Language) Vulkan 1.1 dan standar OpenGL ES terbaru.
3. RAM
Hal yang tak kalah penting dari perangkat gaming adalah kapasitas RAM untuk menjaga agar aktivitas multitasking dan gaming berjalan mulus. Saat ini telah banyak smartphone yang dibekali dengan kapasitas RAM lega, mulai dari 4GB, 6GB, 8GB, dan bahkan 12GB.
Google melalui Game Device Certification mengisyaratkan RAM kosong minimal 2,3GB agar game tidak mendadak dimatikan oleh sistem karena kehabisan RAM.
Hal itu cukup masuk akal mengingat game keluaran terbaru memang membutuhkan kapasitas RAM lapang agar dapat berjalan lancar.
Tiga acuan di atas sebenarnya juga bisa diterapkan ke perangkatdengan spesifikasi tinggi (flagship) meski bukan berstatus smartphonegaming.
Namun, sektor pendingin umumnya absen lantaran faktor ini biasanya hanya dijumpai di ponsel gaming.
Penulis: Ditya Pandu Akhmadi
Editor: Ibnu Azis
