tirto.id - Spanyol gagal melaju ke perempat final Piala Dunia 2018 usai takluk atas Rusia pada Minggu (1/7/2018) di babak 16 besar. Sebagai juru racik, Fernando Hierro pun siap menanggung konsekuensinya.
"Tidak ada gunanya menoleh ke belakang. Saya menempatkan diri di garis depan untuk menjadi pelatih dua hari sebelum pertandingan [melawan] Portugal. Saya pikir saya harus melakukannya dan saya menerima konsekuensinya," katanya dikutip Skysports.
Di laga itu, Spanyol sedianya mendominasi laga sepanjang 120 menit. Namun, pertahanan Rusia juga luar biasa sekaligus sulit untuk ditembus. Hierro mengatakan, bahwa itulah sepak bola. Tak selalu tim yang unggul dalam penguasaan bola mampu memenangkan pertandingan.
"Ini hanya sepak bola, soal menang dan kalah," kata legenda Real Madrid itu.
Hierro menanggapi kekalahan Spanyol dengan tenang. Ia berujar bahwa dalam sepak bola segalanya bisa saja terjadi. Namun, semangat mereka yang berjuang keras di lapangan patut diapresiasi.
"Para pemain telah bekerja keras luar biasa, mereka profesional, mereka solidaritas," imbuhnya.
Kendati demikian, rasa sakit juga tak bisa dilepaskan Spanyol, termasuk dalam diri pemain dan staf. Sebab, Spanyol memiliki harapan besar di Rusia 2018 dan itu tak terwujud. Kendati begitu, Hierro tidak punya keluhan terhadap siapapun atas tersingkirnya Spanyol.
"Saya tidak memiliki keluhan terhadap siapa pun," jelas pemain yang mengakhiri karier sepak bola bersama Bolton Wanderers ini.
Adapun laga Spanyol vs Rusia dalam babak 16 besar Piala Dunia 2018 berlangsung di Stadion Luzhniki pada Minggu (2/7/2018). Di laga itu, pertandingan harus diakhiri melalui babak adu penalti usai kedua tim bermain imbang 1-1 selama 120 menit.
Rusia yang pada akhirnya keluar sebagai pemenang dengan skor akhir 3-4 akan menghadapi Kroasia di perempat final pada Minggu (8/7) mendatang.
Editor: AS Rimbawana
