tirto.id - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Verry Surya berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) bisa menentukan pilihan dengan tegas terkait moderator dan panelis debat pilpres. Meski KPU bisa saja menampung usulan-usulan dua kubu paslon yang berkontestasi, tetapi mereka harus mandiri dalam mengambil keputusan.
Verry menyampaikan hal ini karena kubu paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno tampak ragu dengan nama moderator yang diusulkan beberapa pihak dalam debat kedua pilpres 2019. Menurut mereka, nama Najwa Shihab dan Tommy Tjokro memiliki afiliasi politik dengan pihak tertentu.
“Kami di TKN mengapresiasi setiap langkah KPU mengakomodir baik dari BPN dan TKN. Itu langkah bijaksana. Namun keputusan terakhir ada di KPU selaku fasilitator, mestinya KPU bisa lebih tegas mengambil keputusan,” ucap Verry kepada reporter Tirto, Selasa (22/1/2019). “Usulan boleh, intervensi harusnya jangan.”
Pada Senin (21/1/2019), baik pihak TKN dan BPN sudah melakukan pertemuan bersama KPU. Beberapa hal yang dibahas adalah masalah format dan mekanisme debat, termasuk juga masalah penonton dan moderator.
Dalam pertemuan tersebut, Verry menegaskan bahwa kubu 02 memang masih belum bisa menerima keputusan soal nama moderator yang muncul.
“Ketika dua nama tersebut disampaikan ke KPU, TKN tidak keberatan dan menyerahkan sepenuhnya kepada KPU untuk melanjutkan prosesnya, tapi teman-teman di BPN masih mempertimbangkan. Mau dibahas dulu secara internal,” ucap Verry.
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menilai bahwa dua moderator debat kedua Pilpres 2019, Najwa Shihab dan Tommy Tjokro, memiliki afiliasi politik tertentu dan tidak independen. Hal tersebut yang mendorong Fadli mengusulkan moderator harus dari kalangan akademisi.
"Saya nggak tahu ya, tapi dua-duanya kayaknya punya afiliasi politik gitu, loh. Kalau nama itu yang disebut ya mungkin agak kurang independen kali ya. Enggak, saya enggak mengatakan menolak," kata Fadli di kompleks DPR RI.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Maya Saputri
