tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk membatalkan kunjungan kerja menghadiri pertemuan Global C40 Mayors’ Summit di Copenhagen, Denmark, pada 10-11 Oktober 2019 mendatang.
Salah satu alasan Anies enggan menghadiri Global C40 di Denmark, kata Anies, karena situasi di Jakarta saat kini masih kurang kondusif dan aman.
"Tetapi melihat perkembangan beberapa hari ini, di mana situasi keamanan dan ketertiban masih belum sepenuhnya baik [stabil], maka saya putuskan untuk tidak berangkat dan tetap berada di Jakarta," kata Anies di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu (3/10/2019) pagi.
Global C40 Mayors Summit di Copenhagen, Denmark, sambung Anies, merupakan pertemuan kota-kota dunia membahas mengenai isu lingkungan hidup. Menurut Anies, Jakarta perlu hadir untuk menyampaikan program-program yang dilakukan Pemprov DKI sebagai bagian dari masyarakat dunia.
"Karena dunia melihat kepada kita, ada melihat masalah tentang lingkungan, kualitas udara," tutupnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI telah mengadakan diskusi panel bertajuk "Bersihkan Udara, Atasi Bencana Iklim" di Balai Kota DKI bersama Kedutaan Besar Denmark dan C-40 Cities for Climate Leadership Group pada Rabu (4/9/2019) lalu.
Acara C40 World Mayors Summit yang akan diselenggarakan di Copenhagen, Denmark, pada tanggal 10-11 Oktober 2019 mendatang, rencananya Pemprov DKI Jakarta akan memaparkan penegasan komitmen DKI Jakarta dalam memitigasi perubahan iklim untuk menciptakan kota maju yang layak dan nyaman dihuni.
Rencananya Anies akan jadi pembicara pada sesi sharing khusus untuk para pemimpin kota, melakukan deklarasi Clean Air Cities Declaration bersama Walikota Paris, Los Angeles, Bercelona, Copenhagen, Delhi, dan Portland.
Anies juga bersama 19 pemimpin kota lainnya akan melakukan diskusi terbatas dengan Al Gore, mantan Wakil Presiden AS dan melakukan beberapa bilateral meeting dengan pemimpin kota, termasuk sister cities.
Namun Anies memutuskan untuk tidak hadir di kegiatan ini, karena ingin memastikan kondisi Jakarta tetap kondusif.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Widia Primastika
