tirto.id - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyatakan, siswa yang tidak lulus Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2019 dapat mengikuti ujian mandiri yang diadakan berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau mendaftar di Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
"Yang tidak diterima, masih ada ujian mandiri dan Perguruan Tinggi Swasta. Itu legal kok," ujar Nasir di kantor Kemenristekdikti, Jakarta Selatan, Selasa (9/7/2019).
Pengumuman SBMPTN tahun ini sudah dilakukan pada Selasa (9/7/2019) pukul 15.00 WIB. Total pendaftar seleksi dari 85 PTN mencapai 714.652 orang. Namun, jumlah yang diterima hanya 168.742 peserta.
Mohamad Nasir berharap, peserta yang tidak lulus SBMPTN 2019 tak berkecil hati sebab masih ada jalan lain.
Ia juga menyarankan peserta untuk membuka PDDikti Mobile, yakni aplikasi pencarian data perguruan tinggi. Melalui aplikasi tersebut, peserta yang masih kebingungan mencari informasi terkait perguruan tinggi yang akan dipilihnya dapat memperoleh sejumlah data, antara lain soal akreditasi, program studi, hingga profil perguruan tinggi tersebut.
"Selain itu terdapat fitur capaian pembelajaran hingga okupasi atau karir yang akan segera menyusul pada aplikasi tersebut," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Subbidang Informasi dan Publikasi PDDikti, Franova Herdiyanto menambahkan, semua data yang berada di PDDikti Mobile bersumber dari pelaporan perguruan tinggi yang telah berkoordinasi dengan Kemenristekdikti.
Menurut Franova, bagi yang ingin menggunakan aplikasi tersebut, caranya cukup mudah. Pengguna tinggal melakukan pencarian dalam aplikasi tersebut, dengan cara masuk ke menu pencarian, lalu mengisi kolom daftar nama perguruan tinggi yang diinginkan, program studi, provinsi, atau kota tempat perguruan tinggi tersebut.
"Setelah kolom diisi maka data akan muncul dan memberikan informasi umum dari perguruan tinggi maupun prodi," ujarnya.
Berdasarkan rilis Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) yang diterima Tirto, persentase peserta lulus dibandingkan total pendaftar mencapai 23,61 persen. Untuk kelompok ujian sains dan teknologi (saintek), terdapat 84.444 peserta diterima dari total 360.329 orang (23,44 persen).
Sementara, di kelompok ujian sosial humaniora (soshum) terdapat 82.394 peserta diterima dari total 345.896 orang (23,82 persen). Dari kelompok ujian gabungan saintek dan soshum, terdapat 1.904 orang diterima dari 8.427 peserta (22.59 persen).
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Fitra Firdaus
