Sinopsis Film Dilan 1983 Wo Ai Ni Besutan Fajar Bustomi

Berikut sinopsis film Dilan 1983: Wo Ai Ni yang dibintangi oleh Muhammad Adhiyat dan Keanu Azka.

Terbit 12 Jun 2024 05:11 WIB,

Waktu baca ±3 menit

DILAN 1983 WO AI NI. FOTO/IMDB

tirto.id - Film berjudul Dilan 1983: Wo Ai Ni dijadwalkan rilis di jaringan bioskop Tanah Air pada 13 Juni 2024 mendatang. Sinema ini bisa dikategorikan sebagai prekuel dari trilogi Dilan yang telah difilmkan sebelumnya yakni Dilan 1990, Dilan 1991, dan Milea: Suara dari Dilan.

Diproduksi oleh Falcon Pictures, Dilan 1983: Wo Ai Ni mengangkat cerita masa kecil Dilan yang berlatar belakang tahun 1983. Saat itu Dilan masih duduk di bangku SD namun sudah menunjukkan kecerdasannya dalam merangkai kata-kata indah dan puitis serta pandai menggombal.

Pada trailer sepanjang 2:16 menit yang telah dirilis rumah produksinya di kanal Youtube Falcon Pictures, tampak adegan Dilan yang baru saja pindah ke sekolah barunya di Bandung.

Dilan kepada Mei Lin teman sekelasnya bertanya, “Siapa yang paling kamu cintai Mei.” Mei Lin menjawab, “Tuhan”. Dilan lalu menepuk keningnya dan berkata bahwa saingannya berat.

Dilan dan kepandaiannya berbicara itulah yang membuat kisah ini menjadi menarik untuk disimak. Pidi Baiq sebagai penulis novel trilogi Dilan mampu menceritakan kelebihan Dilan tersebut dengan cara yang asyik.

Film ini diarahkan oleh sutradara Fajar Bustomi, yang sebelumnya menggarap trilogi Dilan, Buya Hamka, Mariposa, Surat kecil Untuk Tuhan dan sejumlah judul film layar lebar lain.

Sementara penulis skenario film berdurasi 1 jam 30 menit ini ditulis Pidi Baiq dan Alim Sudio. Kisahnya sendiri merupakan adaptasi novel berjudul sama tulisan Pidi Baiq sendiri yang terbit awal tahun 2024.

Sinopsis Film Dilan 1983: Wo Ai Ni

Dilan (diperankan oleh Muhammad Adhiyat) masih berusia 12 tahun dan baru pindah dari Timor Timur ke Bandung mengikuti ayahnya yang sedang bertugas sebagai prajurit TNI.

Di sekolah barunya ada seorang teman sekelas yang rupanya menarik perhatian Dilan. Namanya Mei Lin dan ia adalah gadis keturunan Tionghoa.

Karena latar belakang etnis Mei Lin itulah Dilan kemudian berusaha keras belajar bahasa dan tulisan Mandarin untuk membuat Mei Lin terkesan. Ia juga membaca buku-buku yang membahas tentang negara Cina.

Tak ada kisah cinta berlebihan pada masa itu, hanya keseruan Dilan saat berusaha belajar berbagai hal baru di usia belasan. Juga bagaimana anak-anak di masa itu menyelesaikan konflik mereka dengan keterbatasan fasilitas dan informasi.

Ditambah dengan suasana Bandung yang masih sepi dan terjadi peristiwa Penembakan Misterius yang menghebohkan Indonesia.

Tahun 1983 juga terjadi letusan besar Gunung Galunggung dan gerhana matahari total yang langka hingga menjadi bahasan media. Film ini mengisahkan juga hal-hal yang tren pada masa tersebut hingga membawa generasi X pada nostalgianya masing-masing.