tirto.id - Drama romantis India Kasam Teri Pyaar Ki episode 6 tayang di ANTV pada Senin (14/10/2019) pukul 13.30 WIB. Sinopsis episode 6 Kasam mengisahkan tentang Rishi yang gagal bertunangan dengan Tanu.
Neha merebut cincin pertunangan Tanu, tetapi Rishi hanya mencintai dan ingin bertunangan dengan Tanu. Usai acara tersebut, tempat pertunangan terbakar. Tanu mencoba menyelamatkan Rishi dari bara api.
Tanu kaget saat namanya dipanggil pembawa acara untuk melakukan tukar cincin. Keluarga Paman Raj telah berhadapan dnegan keluarga Rishi. Tanu melangkah ke depan dengan bingung dan takut. Binar kebahagiaan terpancar di sorot mata Rishi saat perempuan yang dicintainya melangkahkan kaki mendekatinya.
Saat di tengah-tengah prosesi itu, istri Paman Raj menyuruh putrinya, Neha, untuk berada di belakang Tanu. Saat Tanu semakin dekat dengan Rishi, istri Paman Raj mendekati Paman Raj yang sedari tadi berada di samping ayah Rishi. Kemudian, Neha tak lagi berada di belakang Tanu, ia berpindah ke samping Tanu.
Salah seorang teman menyarankan, yang memakaikan cincin pertama adalah perempuan ke laki-laki. Dengan takut dan ragu, Tanu memegang cincin tersebut dan Rishi menyodorkan tangannya. Namun, Neha segera mengambil cincin yang ada di tangan Tanu, cincin tersebut dimasukkan Neha ke tangan Rishi. Tanu dan Rishi terkejut, ia tak menyangka dengan kejadian ini.
Tiba-tiba jari manis Neha telah masuk di cincin yang di pegang oleh Rishi. Neha sangat bahagia saat cincin tersebut telah ada di jarinya. Tanu dan Rishi masih terdiam, mereka tak bisa berkata apapun dengan kejadian tersebut.
Tanu meneteskan air mata, perlahan ia melangkah pergi. Istri Paman Raj menyalami ibunda Rishi yang juga masih kaget melihat anaknya gagal tunangan dengan Tanu. Ahana segera menyusul Tanu di taman bunga, ia memeluk sahabatnya.
"Rishi telah memberikan cincin itu ke perempuan lain," ujar Tanu pada Ahana.
"Ayah berpesan, cincin itu ia berikan untuk menikah dengan Rishi kelak kami sudah dewasa," lanjut Tanu yang terus menangis.
"Ayah telah melihat semuanya, apa yang ia rencanakan tak terwujud," ujar Tanu sambil bersandar di sebuah tiang.
Ahana menangis, merasakan hati sahabatnya yang terluka. Beberapa saat kemudian, ruangan lamaran tersebut terbakar, semua orang panik. Ibunda Rishi memanggil-manggil anaknya.
"Rishi, di mana kamu," ujar ibunda Rishi.
Semua orang berhamburan mencari pintu keluar untuk menyelamatkan diri.
"Segera telepon dia untuk keluar ruangan," kata ayah Rishi pada seorang teman.
Rishi berlari mencari keberadaan Tanu. Lilin-lilin terjatuh ke lantai, baju bagian belakang Rishi terbakar, tetapi ia tak menyadarinya. Rishi terus berlari mencari keberadaan Tanu. Rishi menemukan Tanu sedang duduk di sebuah ruangan.
Dengan reflek, Tanu mencari air, ia menyiram sekujur tubuh Rishi dengan air. Rishi merasa aneh saat Tanu mengguyur tubuhnya. Tanu mengambil baju Rishi yang terbakar, kemudian Rishi teringat ruangan ini memang sedang terbakar.
Tanu mencoba ke luar ruangan dan terkejut mendapati ruangan yang penuh asap. Tanu bertanya pada Rashi mengapa ia tak menyelamatkan tunangannya.
"Aku hanya ingin menyelamatkanmu, aku hanya ingin tunangan dan menikah denganmu," ujar Rishi pada Tanu.
Rishi memegang tangan Tanu. Mereka teringat saat bermain layang-layang bersama. Rishi dan Tanu berpelukan di tengah kobaran api. Rishi mengingatkan Tanu tentang janjinya dulu untuk selalu bersamanya. Namun Tanu mengalihkan pembicaraan itu dan berlari menyelamatkan diri.
"Tanu! Tanu! Tanu!" teriak Rishi dan mencoba untuk mengejar Tanu.
Sesampainya di lantai bawah, Tanu melihat ke belakang. Ia melihat, Rishi terengah-engah dan memegangi meja untuk bisa berdiri.
"Jangan tinggalkan aku," ujar Rishi pada Tanu.
"Aku hanya ingin bertunangan denganmu, bukan yang lain. Dengan itu," lanjut Rishi.
"Aku hanya menginginkanmu," ucap Rishi.
Beberapa saat kemudian Rishi tertimpa kayu reruntuhan bangunan. Tanu mencoba menyelamatkannya. Tanu bersusah payah menarik kayu dari tubuh Rishi.
Tanu mengambil sehelai kain panjang, ia menalikan kain tersebut di kayu yang menimpa Rishi. Perlahan Tanu menarik kain itu, Tanu berhasil mengangkat kayu dari tubuh Rishi. Tanu mengangkat tubuh Rishi untuk menjauh dari api.
"Rishi, buka matamu," ujar Tanu dengan lemas.
Tanu terlihat pucat, ia susah untuk bernapas karena asap telah memenuhi ruangan tersebut. Perlahan ia tergeletak di sebelah Rishi. Beberapa saat kemudian petugas pemadam menyelamatkan mereka.
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Dipna Videlia Putsanra
